SEKITAR KITA
Komisi B DPRD Malang Apresiasi Terobosan Organic Urban Farming Arema
Memontum Kota Malang – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang,.mendapat apresiasi dari Komisi B DPRD Kota Malang.
Apresiasi tersebut didapat dalam rapat dan kunjungan kerja yang berlangsung di Kantor Bidang Perikanan Dispangtan Kota Malang, Jumat (19/02) tadi.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Rahman Nurmala, mengatakan bahwa pujian patut dilayangkan pada OPD (Organisasi Perangkat Derah) ini.
Pasalnya, dengan kepala dinas yang baru, langsung tancap gas mengenalkan Organic Urban Farming Arema untuk mendorong ketahanan pangan di era pandemi.
“Tentunya kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan kepala dinas yang baru. Jadi, kita mereview program kegiatan 2021, sudah konkret dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2021,” ungkapnya.
Menurut hematnya, terobosan program akselesari percepatan ini mampu mendorong ide dan gagasan dengan memadukan sinergi pentahelix.
“Dan ini menggaet juga beberapa pihak. Seperti komunitas, pebisnis, akademisi, bahkan media,” tambahnya.
Sehingga dengan sinergitas ini, ke depan berbagai pihak tersebut mampu bahu membahu untuk bisa memberikan masukan kepada Dispangtan.
Dan pada akhirnya mampu memastikan keterjangkauan ketersediaan pangan dalam kategori aman di masa pandemi ini.
“Oleh karena itu, begitu strategisnya posisi Dispangtan, mudah-mudahan hari ini menjadi awal yang bagus. Kami dari Komisi B menjadi mitra tentunya sangat support dan mendorong untuk lebih bisa mengakomodasi seluruh kepentingan masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Malang, Ade Herawanto, mengatakan bahwa semua instrumen pentahelix mendukung program Organic Urban Farming Arema.
“Instrumen pentahelix semua mendukung untuk program Organic Urban Farming Arema. Sehingga kami selanjutnya akan lakukan beberapa langkah-langkah sesuai timeline dan action plannya,” terang Ade.
Hal pertama disampaikan pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Malang itu, adalah terkait regulasi.
“Pertama, kemarin sudah disampaikan oleh bu Wali, akan ada lomba untuk meningkatkan dan menyemangati para instrumen pentahelix, seperti OPD, dan komunitas.
Untuk komunitas contohnya para Aremania ya, sambil nunggu kompetisi bergulir daripada nganggur bisa ikut kegiatan ini, hitung-hitung bisa digunakan untuk bekal berbisnis,” papar Ade.
Lanjutnya, setelah para instrumen pentahelix tersebut sudah memiliki satu visi yang sama, Dispangtan tinggal mengarahkan sesuai peraturann yang berlaku.
“Harus se-visi dulu, baru kita arahkan on the right track. Nah selanjutnya baru pembiayaan, tapi saya rasa ini hampir beres. Sehingga bisalah dimulai minggu depan secara bertahap sesuai timeline,” ujarnya.
Berkaitan dengan anggaran, Ade menegaskan, pihaknya tidak ingin terlalu terpaku dengan berapa biaya yang akan dipakai. Baginya dinas bisa bekerjasama dengan para pebisnis
“Jangan terpaku anggaran saja, karena kita menggaet kerjasama dengan pebisnis. Saat ini saja sudah mulai banyak yang berproses,” tuturnya. (cw1/sit)