Kabupaten Malang
Korban Kenal Pelaku ataukah Pelaku Terpaksa Menghabisi Nyawa Korban
Memontum Malang–Sangat jarang pelaku perampokan membunuh korbannya, terutama di Kabupaten Malang. Kasus perampokan dengan korban tinggal seorang diri, sering terjadi. Beberapa berakibat jatuhnya korban, baik luka ringan ataupun berat.
Catatan Memontum.com, sejak 2015 aksi perampokan menimpa korban yang tinggal seorang diri. Kebanyakan dialami korban seorang wanita sepuh. Tanpa teman di tempat tinggalnya. Itu berarti kasus di Segaran Kendalpayak Pakisaji terbilang langka, sebab korban merupakan seorang pria.
Sejumlah dugaan muncul, apakah korban mengenali pelaku sehingga pelaku nekat menghabisi atau mengeksekusi nyawanya, ataukah ada dendam atau sakit hati terhadap sikap korban?
Faktanya sepeda motor Honda Vario N 5215 AA amblas digasak pelaku. Sejumlah uang tidak diambil pelaku. “Ini uangnya kececer,” ungkap seorang petugas Polsek Pakisaji saat olah kejadian perkara Jumat malam kejadian.
Jika tidak ada barang yang hilang, pelaku apakah benar-benar mengincar sepeda motor korban. Fakta lain didapat, sepeda motor korban sering terlihat parkir di depan toko korban. Alasan korban, agar mempermudah pengantaran barang atau jika harus pergi.
“Korban kalau pergi, pintu toko ditutup sedikit. Buka toko sampai malam. Motor ya diparkir di depan. Warga sini sudah berulangkali menasehatinya, tapi dia tidak kuatir,” sebut seorang warga yang sejak kejadian mulai resah dan enggan membicarakan terkait kejadian.
Selain kenal dengan pelaku, kemungkinan tidak kenalnya korban dengan pelaku juga muncul. Korban yang berontak dan menjerit minta tolong, memaksa pelaku untuk menghabisinya. Jerit minta tolong karena dirampok, memang sempat terdengar menembus kamar dempet kamar kejadian.
Tiga kali Satuan Reskrim Polres Malang melaksanakan olah kejadian perkara guna mencari jejak pelaku di toko korban. “Kita tadi (Sabtu–red) olah kejadian lagi. Kami masih dalami dan kembangkan penyelidikan,” ungkap AKP Adrian Wimbarda.
Terlepas dari kejadian, perampokan yang terjadi di Dusun Segaran, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang seolah menjadi peringatan pada pedagang atau warga yang tinggal seorang diri. Bahwa sangat diperlukan kepedulian saudara atau warga sekitar untuk saling menjaga keamanan.
Warga atau pedagang atau pemilik toko yang tinggal sendiri juga perlu menyadari akan keselamatan diri terhadap kejahatan dengan tidak buka sampai larut malam. Terlebih, lokasi toko berada di pinggir jalan.
Dua kasus contoh perampokan 2015-2016 yakni perampokan di Sumbermanjingwetan dan Dau. Kedua korban seorang wanita. Satu terungkap pelakunya, satu lagi pelaku masih misterius
Kasiyem (65) janda enam anak, dusun Sumberbende, Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang pada 19 Maret 2015 menjadi korban perampokan. Tinggal seorang diri, ia dikeroyok rampok. Harta senilai Rp 200 juta amblas.
Aksi maling berubah menjadi rampok pernah pula terjadi siang bolong di Dusun Loandeng Kidul RT02/RW05, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Sabtu 10 September 2016. Pukul 09.00, ia yant memjaga toko segera berteriak saat memergoki aksi maling.
Naas, korban yang berteriak menjadi amuk pelaku. Aksi brutal memukul dan menendang korban, justru memicu perhatian warga sekitar. Apes, pelaku dikepung massa. Sepedanya ludes dibakar massa. (SantoFn)