Berita
Kualitas Air Kelas A, BHS Dorong Pemanfaatan Long Storage untuk Sumber PDAM, Olahraga dan Wisata Air
Memontum Sidoarjo – Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong long storage yang memiliki daya tampung air 40.000 juta meter kubik segera dimanfaatkan. Ini menyusul sejak selesai dibangun akhir 2019 lalu, proyek APBN yang menelan anggaran ratusan miliar di perbatasan Kecamatan Tarik, Sidoarjo dengan Desa Kwatu, Kabupaten Mojokerto itu belum bisa dimanfaatkan sama sekali.
“Saya akan mendorong kementerian terkait agar long storage bisa segera dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sidoarjo,” ujar Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat mengunjungi long storage bersama sejumlah pihak terkait, Senin (6/7/2020).
BHS yang juga alumnus ITS Surabaya ini memaparkan long storage bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain, selain memenuhi kebutuhan air irigasi. Diantaranya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi sumber air bersih PDAM. Apalagi baku air di long storage masih tergolong kelas A. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan untuk sarana olahraga dan wisata air baru di kawasan wilayah Sidoarjo bagian barat.
“Kami minta pemerintah segera memanfaatkan Long Storage Kalimati ini untuk bahan baku air PDAM. Apalagi kualitas air Long Storage Kalimati memiliki kualitas air baku kelas A. Bahkan debit dan kapasitas air di Long Storage Kalimati juga sangat besar mencapai 40.000 juta meter kubik. Kalau itu dimanfaatkan bisa memenuhi kebutuhan air bersih di Sidoarjo baik untuk pelanggan rumah maupun industri,” imbuhnya.
Mantan anggota Fraksi Gerindra DPR RI periode 2014-2019 ini menegaskan jika PDAM Sidoarjo bisa memanfaatkan air baku long storage maka tidak akan selalu bergantung pada sumber air Umbulan, Pasuruan. Baginya pemanfaatan long storage bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga Sidoarjo di bagian barat. Apalagi dari 950 perusahaan menengah dan besar di Sidoarjo 60 persen diantaranya ada di wilayah bagian barat Sidoarjo.
“Saya tidak mau dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Sidoarjo, semua bergantung sumber Umbulan. Karena kita memiliki sumber air baku yang kualitasnya tidak kalah dengan Umbulan. Karena itu, memanfaatkan air long storage untuk air PDAM penting. Kalau tidak dimanfaatkan segera, bila saya diamahi jadi bupati, pemanfaatkan itu akan kami realisasikan,” tegasnya.
Bukan hanya untuk bahan baku air PDAM, BHS juga bakal menyiapkan pemanfaatan Long Storage di perbatasan Sidoarjo dan Mojokerto ini untuk olahraga air. Diantaranya selancar, dayung, speed boat dan lainnya. Bahkan jika diperlukan bisa dimanfaatkan untuk olahraga selam.
“Karena dengan pemanfaatan Long Storage, Sidoarjo bisa menghasilkan atlet olahraga air. Apalagi, Sidoarjo juga memiliki laut, pantai sepanjang 27 kilometer dan sejumlah sungai. Seharusnya masyarakat Sidoarjo memiliki hobi renang. Ini akan dimanfaatkan untuk olahraga agar mencetak atlet-atlet mulai atlte dayung, kano dan lainnya dari sumber air di Sidoarjo ini,” ungkapnya.
Menurut politisi Partai Gerindra ini, Long Storage juga bisa dimanfaatkan untuk sarana wisata air. Pihaknya memberi contoh pemanfaatan waduk Selorejo (Malang) maupun waduk Sutami (Blitar) yang bisa dimanfaatkan untuk wisata.
“Kami yakin ini (Long Storage Kalimati) juga bisa dimanfaatkan untuk wisata air ditambah pemancingan dan sejumlah rumah makan di pinggirnya,” jelasnya.
Sementara Pengawas Lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Murjito mengakui pihaknya hanya sebagai penyedia air. Rencananya, pengelolaan air di Long Storage Kalimati bakal diserahkan ke PDAM Sidoarjo dan PDAM Mojokerto dengan kapasitas 1.000 liter per detik untuk Sidoarjo dan 500 liter per detik untuk Mojokerto.
“Sampai saat ini pemanfaatannya, masih dalam tahap pembahasan. Kami pun memunggu kepastian pemanfaatan air long storage ini,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Litbang PDAM Delta Tirta Sidoarjo, Rudi Hanto menegaskan pihaknya masih menunggu skema pemanfaatan air di Long Storage Kalimati. Meski begitu, pihaknya sudah menyiapkan air Long Storage Kalimati untuk memasok kebutuhan air bersih PDAM untuk pelanggan di Sidoarjo Barat.
“Kalau kami (Sidoarjo) dijatah 1000 liter perdetik, maka bisa dimanfaatkan untuk 100.000 pelanggan saja. Kalau untuk pelayanan industri jelas masih kurang,” tandasnya. Wan/yan