Kota Malang
Lapas Kelas 1 Malang Jual 1 Ton Produk Pakan Ayam Buras Premium Prisma PD-2
Memontum Kota Malang – Lapas Kelas 1 Malang Kanwil Kemenkumham Jatim, sukses melakukan peluncuran produk pakan ikan organik hasil olahan Unit Kegiatan Kerja Budidaya Maggot ‘Prisma’. Melalui hasil pembinaan Lapas Kelas 1 Malang, kini Unit Budidaya Maggot sudah menghasilkan berbagai macam olahan maggot. Seperti pupuk kandang, pupuk cair, pelet ikan dan sedang mengembangkan produk asam amino.
Bahkan, kini Lapas Kelas 1 Malang, kembali membuat produk olahan lain yaitu ‘Prisma PD-2’ yang merupakan olahan maggot menjadi Pakan Ayam Boiler Organik.
Staf Bimker Lapas Kelas 1 Malang, yang bertanggung jawab dalam budidaya manggot, Dade Achmad, mengatakan untuk Prisma PD-2, khusus digunakan untuk Ayam Buras Premium dengan protein minimal 20 persen. “Prisma PD-2 telah dipesan sebanyak 1 ton oleh peternak ayam di daerah Tamiajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang,” ujarnya, Senin (29/08/2022) tadi.
Baca juga:
- RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo Bersiap Tambah Layanan Penyakit Kanker
- Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Buring, Penataan Parkir Jadi Evaluasi Dishub Kota Malang
- Pembentukan Pimpinan DPRD Kota Malang, Baru Satu Parpol Pastikan Nama
- Hari UMKM Nasional, Bupati Jember Raih Penghargaan Bakti Koperasi dan UKM
- Gempa Dangkal Kekuatan Magnitudo 4,9 Goyang Bali
Sementara itu, Mansur, selaku pemesan Prisma PD-2, mengatakan bahwa pemesanan produk tersebut untuk 12 ribu ekor ayam miliknya. “Pakan Ayam Buras Premium Prisma PD-2 ini akan saya ujicobakan kepada 12 ribu ekor ayam untuk usia 21 hari ” ungkap Mansyur, selaku pemilik peternakan yang memesan 1 ton produk hasil Unit Budidaya Maggot Lapas Kelas I Malang ini.
Dalam satu kesempatan, Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari, mengapresiasi terhadap perkembangan Unit Kegiatan Kerja di Lapas Kelas I Malang, khususnya pada Unit Budidaya Pengolahan Limbah Organik dan Maggot ini. “Tingkat keproduktivitasannya yang tinggi, sehingga mampu menghasilkan produk-produk yang bermutu dan layak untuk di gunakan untuk masyarakat luas,” ujar Kalapas. (gie)