Probolinggo
Lestarikan Olahraga Tradisional, Semipro 2018 Lombakan Balap Egrang
Memontum Probolinggo – Mungkin 20 tahun silam permainan atau olahraga egrang ini sangat di gemari oleh kaum muda sampai dewasa, tetapi dengan berjalannya waktu dan perkembangan jaman yang semakin modern, permainan atau olahraga tradisi ini mulai sirna.
Oleh karena itu dirangkaikan Semipro Ini permainan atau olahraga Egrang di pertahankan. Egrang sendiri adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Permainan ini, lazim dimainkan oleh anak-anal hingga orang dewasa. Tetapi di tengah maraknya permainan atau modern, terutama di gadget, permainan tradisional mulai banyak yang sudah terlupakan.
Permainan ini masih digemari oleh anak-anak Kota Probolinggo. Buktinya, sejumlah siswa sekolah dasar (SD) adu ketangkasan Egrang di stadion Banyuangga jalan Panjaitan Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, pada Senin (27/8/2018). Setidaknya ada 19 siswa yang adu ketangkasan memainkannya.
Ukuran Egrang yang dipakai siswa tersebut berukuran panjang 2,5 meter. Untuk tempat pijakan kaki, dengan ketinggian 50 sentimeter dari tanah. Para pemain adu ketangkasan dengan menjadi tercepat dalam jarak sejauh 50 meter tanpa jatuh.
“Untuk belajar ini memang harus penuh kesabaran dan kemauan keras terutama mengatur keseimbangan tubuhnya. Kalau tidak seimbang maka secara otomatis pemain akan terjatuh,” jelas Muhammad Kevin Firmansyah (12), salah satu permainan Egrang.
Terlihat para peserta yang kebanyakan masih di sekolah dasar tersebut sangat senang dan menikmati jalannya perlombaan Egrang yang di dampingi oleh masing-masing gurunya dari tiap sekolah.