Lumajang
LPUI dan Koramil Klakah, Bantu Warga Miskin yang Buta
Memontum Lumajang—–Berawal dari pemberitaan di media ini beberapa waktu lalu, Selasa (8/5/2018) siang. Lembaga Peduli Ummat Indonesia (LPUI) langsung turung mendatangi keluarga miskin yang kedua matanya mengalami kebutaan.
Kedatangan Lembaga Peduli Ummat Indonesia bersama Komandan Koramil Klakah sengaja memberikan bantuan berupa uang tunai serta sembako.
“Kami dari LPUI datang ke Desa Mlawang bersama Danramil serta perangkat Desa, hanya ingin meringankan beban penderitaan Pak Doni,”kata simpatisan Lembaga Peduli Umat Indonesia yang enggan disebutkan namanya.
Dia juga berharap kepada pemerintah maupun masyarakat agar supaya pemberian bantuan semacam ini bisa terus digalakkan, dimana katanya masih banyak saudara-saudara kita yang kurang beruntung nasibnya juga sama membutuhkan bantuan atau uluran tangan.
“Mari kita sisihkan sedikit rejeki kita untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan, sedikit dari kita sangat berarti buat mereka. Sekali lagi, kami hanya menyampaikan amanah dari LPUI. Semua bantuan ini dari LPUI Mas,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Komandan Koramil Klakah, Kapten Inf.Bambang Hari M, yang menyatakan bahwa pihaknya sangat gembira bisa membantu sesama bersama LPUI di wilayahnya. Setiap minggu dari koramil Klakah juga melakukan kegiatan sosial yaitu kegiatan Koramil Peduli.
“Di Koramil Klakah kita juga selalu melakukan giat sosial yang kita lakukan tiap satuminggu sekali, tiap hari Jumat, bagi-bagi rejeki kepada warga kurang mampu, ini salah satu bentuk kepedulian TNI kepada masyarakat. Jika LPUI bisa bergabung terus akan menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Doni Setiawan(36) merupakan warga Desa Mlawang Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang mengalami kebutaan sejak beberapa tahun lalu. Pria ini mempunyai dua anak yang masih kecil, yang paling besar kelas 3 SD sedang yang kecil usia 3 tahun. Pria malang ini menceritakan awal mula ia menderita kebutaan.
“Awalnya saat bangun pagi hari mata saya yang satu langsung tidak bisa melihat, setelah itu satu bulan berikutnya kedua-duanya tidak bisa melihat,” terangnya.
Tempat tinggal Doni, di sebuah Gang kecil di Dusun Kampung Templek RT 02 RW 04 Pria ini hidup bersama istri dan dua orang anaknya di sebuah rumah yang kondisinya memprihatinkan. Di dalam rumahnya tidak ada satupun perabotan bahkan meja kursi, diruang tamu hanya terhampar sebuah karpet lusuh.
Hidupnya serba kekurangan.(adi/yan)