Kota Malang
Mal Sarinah Resmi Jadi Tempat Relokasi Tenant Korban Kebakaran Malang Plaza
Memontum Kota Malang – Mal Sarinah Kota Malang akhirnya resmi menjadi tempat relokasi sementara bagi para tenant atau pemilik stand korban kebakaran Malang Plaza. Hal tersebut, disampaikan oleh perwakilan paguyuban korban Malang Plaza, Fathkul Azis, saat rilis, Rabu (17/05/2023) tadi.
Fathkul Azis menyampaikan, jika dipilihnya Mal Sarinah sebagai tempat relokasi sementara, itu karena lokasinya tidak jauh dari Pusat Perbelanjaan Malang Plaza. Sehingga, juga memudahkan para pelanggan.
“Pada kesempatan ini, kami memutuskan bersama-sama secara mandiri sepakat bahwa Mal Sarinah menjadi tujuannya. Memang tidak mudah dan tidak bisa mengakomodir semuanya, tetapi kami tetap mengatur bersama agar kekeluargaan tetap berjalan dengan semestinya,” kata Azis.
Kemudian, ditambahkannya jika kapasitas dari Mal Sarinah sendiri mampu menampung 90 tenant dan untuk saat ini sudah ada 85 tenant yang mendaftarkan. Ukuran dari masing-masing tenant, pun juga beragam dan ada yang kecil dan besar.
“Ini sudah ada 85 orang yang mendaftarkan dan masih kurang 5 orang saja. Ini sistemnya kami sewa secara mandiri. Untuk ukuran masing-masing tenant yang di Mal Sarinah dengan Malang Plaza tentu berbeda. Kalau di Mal Sarinah yang kecil ukurannya 2,3 x 2 meter, kalau dulu di Malang Plaza ukurannya 1,5 x 2. Untuk tenant yang besar ukurannya 6×3, kalau dulu beda-beda,” jelasnya.
Untuk berjualan di Mal Sarinah, dikatakannya, jika akan dilakukan dalam waktu dekat, dan mulai besok, Kamis (18/05/2023) akan dilakukan persiapannya. Dalam persiapannya sendiri pun menurutnya akan membutuhkan waktu selama kurang dari satu bulan.
“Besok start mencoba bagaimana actionnya di Mal Sarinah ini. Mungkin tidak kurang daribsatu bulan untuk dilakukan setting tempat, karena tidak perlu dirubah, tinggal ditambah etalase, saluran listrik dan sebagainya,” ujarnya.
Baca juga :
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
Lebih lanjut untuk meredakan trauma pasca kebakaran tersebut, Azis menyampaikan, jika nantinya di Mal Sarinah akan diberikan sebutan nama World Trade Center (WTC) Sarinah. Tentu, pihaknya mengharapkan jika perputaran perekonomian nantinya juga lebih baik lagi.
“Perputaran perekonomian di Malang Plaza memang cukup baik, sama saja seperti di Mal lainnya. Semoga dengan dibukanya WTC Sarinah ini, juga kedepannya akan lebih baik lagi. Terlebih juga tidak hanya HP saja yang dijualkan, mungkin bisa dikembangkan lagi,” ucapnya.
Azis juga menambahkan, jika pihaknya bersama dengan para pedagang lainnya, juga berharap pihak manajemen pusat perbelanjaan Malang Plaza bisa menepati janjinya, untuk memberikan biaya sewa selama satu bulan. Kemudian, juga meminta kepada Pemkot Malang tetap menjadi penengah dalam kasus kebakaran tersebut.
“Kami masih tetap mengharapkan dari pihak manajemen terkait dengan masalah relokasi ini. Untuk pihak Pemkot Malang pun, juga sebagai bapaknya kita sangat berharap menjadi penengah untuk mediasi dan kami berharap bisa meminta perhatian dari Pemkot. Lalu, untuk proses hukum bukan ranah kami, intinya disini kami ingin berjualan,” tambahnya.
Sementara itu, Perwakilan Manajemen Sarinah yang enggan disebutkan namanya, mengatakan jika pihaknya menyambut dengan tangan terbuka atas relokasi tersebut. Meskipun, nantinya dinilai akan ada perubahan yang terjadi di Mal Sarinah.
“Ini sesuatu yang bisa dibilang sangat mendadak. Tentu kami menyambut dengan baik, dan kita mengakomodirnya. Perubahannya pasti ada, dan nanti akan kita lihat, karena untuk saat ini masih belum berjalan,” kata pria berkacamata tersebut.
Saat disinggung mengenai biaya sewa, pihaknya enggan menyebutkan berapa besaran angka tersebut. Kemudian, mengenai sistem pengamanan di gedung Mal Sarinah, menurutnya sudah sesuai dengan standart Mal pada umumnya.
“Pengamannya disini kami ada Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dan sudah sesuai dengan standart Mal. Kerjasama ini sampai berapa tahun kami juga belum tahu, menyesuaikan saja. Mengimbangi kebutuhannya, sambil jalan,” imbuhnya. (rsy/sit)