Kota Malang
Malang Flower Carnival 2021 Jadi 10 Kharisma Event Nusantara
Memontum Kota Malang – Malang Flower Carnival (MFC) siap dilangsungkan pada September 2021 mendatang. Persiapan pun dimaksimalkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalaui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar). Pasalnya untuk tahun ini gelaran MFC naik kelas menjadi 10 Kharisma Event Nusantara.
“Tahun ini adalah tahun ke 11 MFC digelar, dan kita sudah naik, masuk dalam 10 Kharisma Event Nusantara. Kalau sebelumnya kita masih pada 100 kalender event Wonderful Indonesia,” ujar Kepala Disporapar, Ida Ayu Made Wahyuni, Kamis (10/06).
Baca Juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
Untuk tahun ini, acara MFC akan berlangsung secara hybrid. Artinya akan ada gelaran offline maupun online.
“Lokasi sudah disetujui pak Wali, kita gelar di halaman Stadion Gajayana. Secara offline kita hanya batasi 400 pengunjung saja,” jelas Ida.
Berkaitan dengan pengunjung, Ida mengaku rencananya akan membuat tribun penonton bertrap level 1 hingga 3.
“Dan pastinya protokol kesehatan (prokes) akan sangat ketat. Karena nanti akan dihadiri juga dari pihak Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” ucapnya.
Tahun 2021, gelaran yang hanya bisa diikuti 75 hingga 100 peserta ini mengusung tema Great Garudheya.
“Kita mengangkat Garuda itu sebagai Lambang Negara yang mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi bagaimana kita mengangkat bahwa ini adalah Garuda yang gagah perkasa sebagai sebuah simbol,” sambungnya.
Para peserta pun nantinya diperbolehkan untuk menggunakan bunga daur ulang. “Konsep kita memang adalah bunga artificial, utamanya mempergunakan bahan seperti busa dan sebagainya. Itu kan bekas sebetulnya. Jadi boleh misalnya peserta yang tahun lalu ikut terus mendaur ulang pakaiannya. Tapi tidak boleh sepenuhnya, jadi dipadukan lama dan baru,” tutup Ida. (mus/ed2)