Politik
Mas Ipin: Masyarakat Trenggalek Adalah Majikan Kita
Memontum Trenggalek – Sebagai Calon Bupati petahana, Mochamad Nur Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin menyatakan masyarakat Trenggalek adalah majikan. Karena tanpa dukungan masyarakat, ia bukanlah siapa-siapa. Hal itu disampaikan saat blusukan di Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek.
Tak ingin hanya dikatakan obral janji, Calon Bupati Trenggalek nomor urut 2 Mochamad Nur Arifin manfaatkan masa kampanye dengan blusukan dan belanja masalah di sejumlah daerah terpencil di Kota Keripik Tempe.
“Ya kita ini kan menjadi apa yang seperti yang kita katakan. Dan saya ingin kata – kata yang saya ucapkan bisa selalu diingat bahwa jika nanti saya dipilih oleh rakyat untuk kembali memimpin Trenggalek, maka tugas terbesarnya adalah melayani masyarakat,” ungkap Mas Ipin saat dikonfirmasi, Kamis (12/11/2020) siang.
Dijelaskan suami Novita Hardini ini, bentuk pelayanan itu harus dituangkan kedalam satu kebijakan politik yaitu Pemerintahan Berbasis Kepuasan Publik. Karena namanya pelayan masyarakat tujuannya hanya agar masyarakat puas.
“Maka saat ini kita ingin mengusung Key Perfomance Indikator (KPI) atau Indikator Kinerja yang paling utama proporsinya adalah kepuasan masyarakat. Sehingga nanti keputusan apapun, apakah pejabat bisa mendapatkan promosi jabatan atau kenaikan jabatan dan atau bisa mendapat remonerasi yang penuh, itu hanya akan didapat jika masyarakat puas dengan pelayanannya,” jelasnya.
Dengan begitu, maka akan terbangun suatu sistem pemerintahan yang benar – benar terfokus pada pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Disinggung terkait hasil belanja masalah selama masa kampanye, Bupati Trenggalek non aktif ini mengungkapkan jika PR yang paling utama adalah aksesibilitas.
“Aksesibilitas ini baik infrastruktur dasar maupun infrastruktur digital. Makanya kita coba untuk membuat posko yang difungsikan sebagai sarana kampanye virtual. Dan nanti akan tau seberapa cepat pelayanan publik bisa,” kata Mas Ipin.
Terkait masalah ekonomi dan lapangan pekerjaan, pihaknya mulai menyiapkan bagaimana menjadi wirausahawan, pembangunan berbasis desa melalui Desa Wisata dan BUMDes dan lain sebagainya.
“Nanti akan kita fokuskan bagaimana potensi desa itu bisa dimaksimalkan,” pungkasnya. (mil/syn)