Jember
Masuk PPKM Level Tiga, Jam Malam di Jember Berubah
Memontum Jember – Kabupaten Jember masuk dalam wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Perubahan status dari PPKM Darurat menjadi PPKM Level 3 itu disampaikan oleh Bupati Hendy Siswanto pasca melakukan konfrensi video dengan Menteri Kordinasi Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pangaribuan dan Gubernur Jawa Timur, Rabu (21/07). Saat ini Rt-Rw akan lebih dilibatkan dalam penangganan Covid-19.
Baca Juga:
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim, Sekda Jember Ajak Masyarakat Isi Posisi Strategis
“Intinya pertemuan tadi itu mengklaster lagi ketiap-tiap Rt, jadi PPKM berbasis Rt-Rw,” kata Hendy di depan awak media.
”Kalau ada ditemukan terkonfirmasi positif kita tracing minimal 15 orang nanti kita beri sembako disekitar itu. Dan mereka Rt-Rw menjaga itu di wilayah masing-masing,” tambahnya.
Masih menurut Hendy PPKM akan berakhir 5 hari lagi. ”Jadi lima hari PPKM berakhir, kita bukan PPKM darurat lagi sekarang ini namanya PPKM Level 3 di Jember,” tegasnya.
Penjabaran PPKM Darurat saat ini dibagi dengan 4 level. Level 4 adalah level tertinggi. Rata-rata wilayah di Jember masuk dalam level 3.
“Jadi penjabarannya PPKM Darurat itu level 4, level 3, level 2, level 1, di Jawa Timur yang ada level 4 dan 3 yang level 1-2 belum,” katanya.
Meski masuk dalam level 3 pemerintah tetap akan memperketat pergerakan masyarakat. Namun ada perubahan pemberlakuan jam malam dari sebelumnya jam 8 malam menjadi 9 malam.
“Kemarin dari pukul 20.00 menjadi pukul 21.00 lumayan sekarang,” katanya.
Namun demikian pemerintah pusat memuji masyarakat Jember yang telah banyak patuh menjalankan prokes. Namun demikian mantan birokrat Kementerian Perhubungan ini tetap menghimbau masyarakat lebih disiplin menjalankan prokes. ”Jadi (masyarakat) Jember sudah patuh. Cuman pemakaian masker harus terus dipatuhui karena pemakaian masker lebih bagus untuk penanganan pertama kali,” katanya. (vin/ed2)