SEKITAR KITA

Mata Dilakban Hindari Halang Rintang, Patahkan Besi dan Beton Cor

Diterbitkan

-

Anita Yuli, peserta dari Kota Malang, saat mematahkan beton cor rangkap dua dengan tendangan.
Anita Yuli, peserta dari Kota Malang, saat mematahkan beton cor rangkap dua dengan tendangan.

Memontum Kota Malang – Seorang perempuan, matanya dilakban rapat. Ditutup dengan kain tebal warna hitam. Jalannya dipapah. Seolah akan dieksekusi regu tembak. Suasana sejenak hening. Perempuan bercelana petani hitam ini, dibawa ke arena. Dihadapannya berdiri puluhan tonggak. Dia terdiam mendengarkan instruksi. Harus bisa melewati tonggak tanpa tersentuh. Dan, menemukan benda yang tergeletak di bawah atau diatas.

Sekian detik bersiap, Anita Yuli Rahmawati, bergerak. Seketika Hall Kartika Wijaya Hotel Kota Batu bergemuruh. Tak ada yang mengira, ibu tiga anak ini, mampu melakukan jurus silat dengan mata tertutup rapat. Tubuhnya meliuk luwes, tegas dan cepat melewati halang rintang. Beberapa kali menyentuh tonggak. Itu wajar karena matanya tertutup.

Luar biasanya, dia tidak hanya melangkah. Tapi melakukan gerakan menendang dan melompat. Sementara peserta lainnya, hanya bisa melangkah. Bahkan ada yang hanya mampu nggremet. Itu juga menyentuh banyak tonggak. Ini salah satu tahap Ujian Kenaikan Tingkat Nasional Pencak Silat Merpati Putih (MP). Agenda tahunan ini serentak di kota besar Indonesia. Khusus Jatim dilaksanakan di Kota Batu. Karena pandemi, tidak terpusat di Yogyakarta.

Masih ada ujian lain. Yaitu mematahkan benda keras. Berupa stang besi cor, kikir, batu kali dan beton cor. Materi lari sejauh 45 km ditiadakan, pertimbangannya juga pandemi. Anita juga harus melakukan. Wakil Manajemen Mutu air minum Q Mas ini, harus mematahkan plat besi cor rangkap, kikir baja rangkap, beton cor rangkap dan stang pompa rangkap.

Advertisement

“Saya tingkat enam, naik ke tingkat tujuh. Gampangnya gitu. Ini materi wajib, ya harus dijalani semua peserta. Laki perempuan sama. Beda di hasilnya. Tergantung proses latihan rutinnya,” ujar perempuan yang berlatih sejak tahun 1988 ini.

Metode getaran, membuat anggota MP bisa melalui rintangan dan menemukan benda dengan mata tertutup.

Metode getaran, membuat anggota MP bisa melalui rintangan dan menemukan benda dengan mata tertutup.

Jatim sendiri digelar dua gelombang. Gelombang pertama di Ponorogo, diikuti 20 peserta. Dilaksanakan 30 Agustus 2020. Di Kota Batu, dilaksanakan 20 Agustus 2020. Pesertanya 30 orang. Terdiri dari 28 orang lelaki dan 2 orang perempuan. Berasal dari Surabaya, Jember, Probolinggo, Bojonegoro dan Malang Raya.

Seorang peserta lain, yang menjadi perhatian adalah Kolonel Hariyo Poernomo. Anggota TNI AL ini adalah Komandan Upacara Pengibaran Bendera 17 Agustus 2019, yang sempat viral. Pasalnya, usai melaksanakan upacara, Presiden RI Joko Widodo, berkenan memberikan ucapan selamat dengan menghampirinya.

Komandan kapal serbu cepat ini, berkesempatan UKTNas di Kota Batu, karena pasukannya sandar di Surabaya. Usai menjalankan tugas di Natuna. Begitu cintanya kepada perguruan MP, dia menyempatkan diri mengikuti ujian.

Materi ujian terbagi dalam empat tahap. Pertama, ujian tulis. Kedua, ujian rangkaian gerak. Ketiga, ujian deteksi benda dengan mata ditutup. Keempat, ujian pematahan benda keras, berupa stang besi cor, kikir, batu kali dan beton cor. Materi lari sejauh 45 km ditiadakan, dengan pertimbangan masih pandemi.

Advertisement

“Ujian ini bertempat di Kartika Wijaya, dengan pertimbangan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pihak hotel menjamin pengawasannya dan penyediaan kebutuhannya,” ujar Ketua MP DPD Jatim, Haryanto BS Sunaryo.

Januar Triwahyudi, panitia pelaksana menyatakan, jika uktnas tradisinya lari dari Sasana Inggil Yogya ke pantai Parangkusumo. “Tapi karena pandemi, itu ditiadakan oleh Dewan Guru. Meskipun sudah new normal, kita tidak takabur. Kita tetap patuhi regulasi pemerintah. Alhamdulillah lancar, masyarakat Kota Batu luar biasa. Saya selaku panitia mengucapkan terima kasih,” ujar lelaki yang berprofesi jurnalis ini. (gie)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas