Kota Malang
Menkeu Sri Mulyani Blusukan ke Pasar Besar Malang, Serahkan Bantuan ke Pedagang
Memontum Kota Malang– Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) Sri Mulyani Indrayana mengunjungi Pedagang Pasar Besar (Pabes) Kota Malang, Kamis (4/1/2018). Selain kunjungan, Menkeu juga berdialog dan memberikan simbolis bantuan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) kepada para pedagang yang tergabung dalam Koperasi BMT UGT Sidogiri, Koperasi Bahana Artha Ventura (BAV), dan Pegadaian. Dalam kunjungan kali ini, Menkeu didampingi jajaran kementerian keuangan, anggota DPR RI Nurhayati Asegaf dan Andreas, Wakil Walikota Malang, Muspida Malang, Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, BI, OJK, FE Brawijaya, jajaran Forpimda, koordinator pedagang, Koperasi BMT UGT Sidogiri, Koperasi Bahana Artha Ventura (BAV), Pegadaian, dan lainnya.
Menurutnya, dari laporan yang masuk, sudah banyak anggota koperasi yang mampu dan sukses berkembang. “Ada PR untuk mengangkat yang belum sukses melalui koperasi, agar ekonomi masyarakat positif dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari,” paparnya.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, Presiden mengharapkan pemerintah memfasilitasi UKM, khususnya pembiayaan Ultra Mikro (UMi) maksimal Rp 10 juta, bagi jutaan rakyat dengan anggaran Rp 1,5 Triliun. Rencananya pada 2018 melalui persetujuan DPR akan digelontorkan Rp 2,5 Triliun. “Awalnya melalui pilot project di Papua. Saya mengapresiasi pelaksanaan di Malang ini. Tadi ada banyak jenis pedagang yang saya temui, seperti ayam potong, degan, sandal, dan lainnya. Ternyata mereka sudah memanfaatkan teknologi untuk operasionalnya. Bisa langsung dilihat saldonya melalui Android,” jelas Sri Mulyani, sesaat usai berkeliling, berkomunikasi dan berfoto bersama para pedagang.
Mendapat jawaban tersebut, perwakilan pedagang sepakat untuk diperbaiki, karena kondisi Pabes sudah tidak layak, jalan becek dan sempit, serta permasalahan lainnya. Sementara itu, Pimpinan Koperasi BMT UGT Sidogiri, Ust Abdul Nur Rohim, mengapresiasi atas bantuan yang diberikan pemerintah kepada para anggotanya. “Koperasi Sidogiri mendapatkan bantuan 50 Milyar, semoga kedepannya lebih besar lagi. Untuk Malang, dari 16 kantor ada 700 penerima dari 7000 anggota. Tentunya bantuan berikutnya sangat diharapkan. Sebab dari 228 kantor ada 150 ribu anggota, dengan pinjaman Rp 3-5 juta untuk program UMi. Kami tidak membebankan biaya administrasi dan potongan, namun ada margin jasa 1-2 persen. Itu sudah termasuk free asuransi tanpa premi, jika nasabah meninggal langsung dianggap lunas,” jelas Ust Abdul Nur Rohim.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan pedagang sempat mempertanyakan tentang isu pembongkaran Pabes. Wawali Sutiadji pun menjawab, menyatakan tidak benar Pabes akan digusur, namun yang benar adalah akan diperbaiki sebagaimana temuan yang pernah disampaikan beberapa pihak. “Dengan penguatan ekonomi ke bawah, hadirnya Menkeu sebagai bukti kepedulian kepada masyarakat. Tadi pak Andreas mengatakan ada banyak temuan yang nanti akan disampaikan kepada kami, agar pengelolaan Pabes Malang menjadi lebih baik. Karena Pabes untuk ekonomi rakyat,” jelas Wakil Walikota Sutiadji.