Kabupaten Malang
MI ‘Sunan Giri’ Ringinsari-Sumawe Upacara HSN, Dimeriahkan Lantunan Shalawat Badar
Memontum Malang — “Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ini sudah dilaksanakan oleh hampir seluruh lembaga pendidikan berbasis Islam termasuk pondok pesantren di wilayah Kabupaten Malang. Hal itu dilakukan untuk menghargai jasa para santri terdahulu yang telah turut berperan aktif dalam memperebutkan sang saka Merah Putih dari cengkeraman tangan penjajah”, ujar Muklis S.Pdi Kepala MI Sunan Giri dalam sambutannya selaku inspektur upacara Senin (23/10/2017) pagi.
Menariknya, selain seluruh peserta upacara, mulai dari murid tingkat Radlatul Atfal (RA) hingga kelas VI mengenakan sarung dan busana muslim bagi yang perempuan, peringatan uapacara HSN yang baru masuki tahun ke-2 ini juga dimeriahkan dengan lantunan shalawat badar di bawah panduan Kholiatur Rosyidah seorang guru kelas 3 di sekolah setempat. Para Peserta Upacara HSN dan Seluruh Dewan Guru (Sur)
“Solatullah..salamullah..Ala Toha Rosulillah…..”, begitu penggalan syair shalawat badar.
Diikuti oleh 242 siswa, suaranya merdu terasa sejuk di hati. Sebelumnya, Muklis S.Pdi kepala MI Sunan Giri juga menjelaskan, lembaga di bawah naungan Yayasan Sunan Giri yang terakreriditasi B dari Kementerian RI Juga dijelaskan, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sunan Giri ini didirikan oleh ayahnya Murasid (alm) tahun 1970 silam. Saat ini dihuni oleh 242 siswa termasuk Raudlatul Atfal (RA).
“Dengan barokah hari santri ini kami berharap MI Sunan Giri ke depan semakin maju, berkembang pesat, baik dalam segi pendidikan maupun ekstra kurikuler,” ujar Muklis penuh harap.
Ditempat yang sama, Agus salah seorang guru mengatakan, Madrasah Ibtidaiyah (MI) SunanGiri ini juga dibawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kabupaten Malang dengan 12 mata pelajaran (Matapel) terdiri 7 mata pelajaran,7 umum dan 5 Matapel agama. Dari pantauan langsung MemoX di lokasi acara, prosesi upacara peringatan HSN ke-2 ini sedikit tampil beda dan sedikit unik daripada upacara rutin yang digelar setiap hari Senin.
Dalam upacara HSN diselingi lagu-lagu bernuansa islami termasuk hubbul wathon minal iman, sebuah syair lagu yang mencerminkan rasa cinta kita terhadap tanah air dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan uniknya, para siswa-siswi di lembaga yang berdiri megah di Dusun Sidomukti Ringinsari ini, mulai dari tingkat RA hingga siswa kelas VI SD termasuk seluruh dewan guru diwajibkan mengenakan sarung dan busana muslim bagi siswa perempuan.
Hal itu mengundang perhatian kalangan masyarakat luas, khususnya para wali murid RA yang setiap hari dengan setia mengantar putra-putri mereka.
“Saya tidak tahu apa itu hari santri,kok tiba-tiba anak saya minta sarung untuk upacara. Maklum upacara HSN ini baru masuk tahun ke-2.Saya berharap, kedepan acara ini berjalan lebih meriah,” ujar salah seorang wali murid RA kepada Memo X. (Sur/yan)