Jember
Mimpi Rozi, Jember Selatan Ada Wisata Mangrove
Jember, Memontum – Menyadarkan masyarakat untuk membangun sesuatu yang tidak mungkin memang sulit, seperti halnya mengubah hutan mangrove agar bisa menjadi wisata yang menarik, di Jember bagian selatan ada hutan mengrove yang terletak di antara pantai dan sungai.
Sekilas, memang terlihat kurang menarik. Bila dilihat dari agak jauh, namun bila mendekat serasa berada di hutan Amazon.
Seorang pemuda Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Fahrur Rozi yang pertama kali melihat keindahan hutan mangrove ini merasa menakjubkan. Rozi yakin bila hutan mangrove ini dijadikan tempat wisata bakal rame sebab masih alami.
Namun, kata Rozi, bila dikerjakan seorang diri ia mengaku tidak akan mampu, membutuhkan waktu yang lumayan lama. Rozi berkeyakinan, bila hutan mangrove ini dikerjakan secara serius, Jember bagian selatan bakal rame dengan wisatawan. Oleh karenanya, Rozi perlu banyak orang untuk turut serta.
Sejauh ini, Rozi sudah melakuan pendekatan dengan masyarakat sekitar, agar bersedia bahu membahu mengolah hutan mangrove. Tinggal menunggu waktu, supaya mau bersama-sama, nantinya bila masyarakat mengalami paceklik masih mendapat pemasukan dari sektor wisata.
“Saya juga berencana komunikasi dengan mahasiswa Mapala, bagaimana cara membuat rafting. Jadi, di sana itu ada jembatan yang cukup tinggi, cocok untuk rafting, nanti sampai ke tepian mangrove. Juga, rencananya buka cafe perahu, meski bukan kapal pesiar, asal di desain sebaik mungkin, saya rasa bakal banyak diminati wisatawan lokal dan luar,” terang Rozi saat di konfimasi memontum.com, Senin (29/7/2019) malam.
Selain mangrove, sambung Rozi, juga ada hutan cemara yang lumayan bila dijadikan tempat selfi, cukup sedikit dipoles sudah bisa dijadikan tempat yang hits. Apalagi, kata Rozi remaja sekarang senang dengan tempat-tempat untuk foto. Ditambah dengan warung makan dan tempat kamping, pasti bakal ramai.
“Saya berharap, banyak pemuda yang memiliki mimpi yang sama dengan saya, untuk membangun Jember, khususnya desanya masing-masing. Sehingga, tidak perlu mencari kerja ke luar daerah, cukup dengan menciptakan pekerjaan dan pemberdayaan pemuda desa,” ungkap Rozi. (rir/yud/oso)