Lamongan
Nasyirul Falah Amru Dorong BIG Rampungkan KSP One Map Policy
Memontum Lamongan — DPR-RI Komisi VII, yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, Lingkungan Hidup, mendorong Badan Informasi Geospasial (BIG) merampungkan Kebijakan Satu Peta (KSP) atau One Map Policy, pada 2018 ini.
“Kita dari DPR RI tentunya sangat mendorong, 2018 ini memang sudah rampung dan sudah selesai dan untuk melakukan akselerasi percepatan, itu agar segera selesai,” kata Anggota DPR-RI Komisi VII, Nasyirul Falah Amru, seusai seminar Sinergi Bersama Mewujudkan Satu Peta, di Universitas Islam Lamongan (Unisla), Rabu, (2/5/2018).
Dikatakan Falah, untuk mendorong proses percepatan itu, BIG diminta untuk melibatkan berbagai elemen seperti Lembaga Sosial Kemasyarakatan (LSM) dan dunia pendidikan dalam pembaharuan dan sinkronisa si satu peta.
“Maka LSM pun kita minta supaya diajak tidak hanya LSM makanya kita datang ke Universitas Islam Lamongan ke dunia pendidikan untuk mengajak peran serta teman-teman mahasiswa untuk membantu percepatan One Map Policy ini,” terangnya.
Lebih lanjut, Falah menyebut adanya KSP akan memberikan dampak positif. Sebab, di dalam KSP berisikan informasi-informasi strategis, berupa potensi-potensi yang sudah menjadi satu kesatuan akan diketahui lebih dini dan tidak lagi tercecer.
“Segala informasi itu menjadi lebih gamblang termasuk ketika kita harus melakukan untuk pengeboran sumur air, kita bekerja sama dengan BIG, sehingga citra satelit itu tahu di sini ada air atau tidak,” tutur Falah yang merupakan wakil dari Dapil Jawa Timur X, yang meliputi Lamongan dan Gresik.
Disisi lain, menurut Rektor Unisla, Bambang Eko Muljono, percepatan One Map Policy akan semakin mendukung diberlakukannya Undang-undang Desa.
“Potensi potensi desa akan terekam dengan baik,” ucapnya.
Tak hanya itu, Bambang menyebut adanya KSP, akan bisa memfasilitasi peta tematik desa, sehingga potensi desa kian tergali.
“Ini dalam kaitanya untuk informasi kepada masyarakat dan dunia usaha serta investasi,” ujar Bambang yang menuturkan, Unisla siap untuk mengawal pembaharuan dan sinkronisa si satu peta.
“Kita mempunyai tenaga baik dosen maupun mahasiswa, tentunya kampus mempunyai SDM untuk itu dan kami siap untuk membantu,” pungkasnya. (ifa/zen/yan)