Jember
Nelayan Tradisional Jember Resahkan Kapal Besar Penangkap Ikan
Memontum Jember — Nelayan puger sekitar 2 minggu terakhir diresahkan dengan adanya kapal besar penangkap ikan yang memasuki wilayah pencarian ikan Zona teritorial nelayan tradisional. Dari situlah muncul masalah Sehingga nelayan kecil warga Puger mengalami penurunan omset hingga kadang tidak dapat ikan.
“Saya sering ketemu di rumpon dan mendapat laporan dari para nelayan, adanya nelayan dengan kapal besar memasuki rumpon wilayah kami nelayan kecil. Sehingga dengan kejadian ini kami mengalami kemerosotan untuk pendapatkan ikan. Seharusnya kapal besar itu berjarak 100 Mil dari bibir pantai, tidak boleh di bawah 100 mil,”kata seorang nelayan puger H. Djauri saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (8/12/2017).
Menurut Djuari, adanya kapal pusen atau kapal besar merugikan nelayan kecil. “Setahu saya kapal itu dari daerah Pekalongan, sering ketemu saya di rumpon jarak 40 Mil. Tidak hanya itu saja nelayan lain juga sering mengetahui kapal besar yang beroperasi di wilayah rumpon kami,” ucap Djuari geram.
Djuari menambahkan , seharusnya perizinan kapal besar mencari ikan 100mil keatas dari bibir pantai, kenapa sekarang 40-50 Mil. Berarti kan merusak wilayah nelayan kecil seperti kami.
“Selain kapal besar mengganggu nelayan kecil, pendapatan ikan nelayan kecil juga menjadi menurun 70 persen dari biasanya. Karena alat kapal itu besar, sedangkan kami hanya pancing dan jaring serta payang. Yang jelas sangat mengganggu sekali, semua nelayan mengeluh,” ungkapnya.
Djuari juga menjelaskan, adanya kapal besar hasil nelayannya menurun.”Dulu saya dapat 10 ton, sebelum ada kapal besar. Sekarang 3-5 ton saja sangat sulit. Banyak sekali penurunan pendapatan dari saya dan itu juga dirasakan nelayan lain.
Djuari berharap, pemerintah segera mengatasi keresahan dan yang merugikan nelayan kecil ini.” Agar pemerintah segera menindak nelayan besar itu, karena sangat mengganggu dan merugikan nelayan kecil,”harapnya.