Pemerintahan
Nenek 90 Tahun Hidup Sebatang Kara asal Urangagung Terima Bantuan Covid-19
Memontum Sidoarjo – Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syafuddin merespon adanya kabar yang beredar, jika ada warga yang harus mendapatkan perhatian khusus Pemkab Sidoarjo. Didampingi Camat Sidoarjo, Kepala Dinas Sosial dan Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, Plt Bupati Sidoarjo menyerahkan bantuan untuk Mbok Wagina (90) warga Kelurahan Urangagung, Kecamatan Sidoarjo itu.
Perempuan tua ini, selama ini hidup sebatang kara. Selama ini hidupnya hanya mengandalkan belas kasian warga sekitar yang peduli. Selain itu, dia hanya dirawat salah satu kerabat sejak tidak bisa berjalan dan penglihatannya mulai kurang jelas.
Selain memberi bantuan berupa uang tunai, Cak Nur juga memberi paket sembako untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari Mbok Wagina. Bahkan Cak Nur juga menawarkan agar Mbok Wagina diizinkan kerabatnya untuk dirawat di Liponsos Pemkab Sidoarjo agar mendapatkan perawatan lebih baik. Namun kerabat Wagina menolak tawaran usulan politisi PKB itu.
“Saya sangat berterima kasih atas kedatangan Bapak (Plt Bupati) serta atas seluruh bantuan yang diterima Bu Wagina mulai bantuan dari Pemerintah Desa sampai Kabupaten. Seluruh bantuan itu sangat membantu kelangsungan hidup Mbok Wagina,” kata kerabat Mbok Wagina, Senin (1/6/2020).
Seusai menyerahkan bantuan di Desa Urangagung rombongan Plt Bupati menuju Desa Wedoro Klurak, Kecamatan Candi untuk menyerahkan bantuan kepada Ny Sampini yang hidup sebatang kara dan tinggal di bantaran sungai. Wanita paruh baya berusia 65 tahun ini sehari harinya mengandalkan penghasilannya sebagai tukang pijat.
Didampingi Camat Candi beserta jajarannya Cak Nur memberi bantuan berupa uang tunai untuk membantu meringankan dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
“Kami datang ini untuk membantu meringankan kebutuhan warga kurang mampu. Alhamdulillah bantuan-bantuan yang ada sudah terakomodir dengan baik sehingga semua bantuan bisa sampai kepada penerimanya,” ungkap Cak Nur.
Bahkan Cak Nur juga mengaku senang karena di Desa Wedoro Klurak ini sudah membentuk Kampung Tangguh. Dengan adanya Kampung Tangguh ini, sudah ada kegiatan prefentif dan promotif yang harus diperkuat.
“Dengan memberi informasi kepada masyarakat sehingga satu persepsi dan kompak. Disamping itu juga ada tindakan kuratif peran serta Bidan Desa dalam menyelesaikan masalah sosial dengan adanya lumbung pangan desa,” tandasnya saat Kampung Tangguh Wedoro Klurak dan meninjau tempat isolasi mandiri di lantai dua Balai Desa setempat. Wan/yan