Surabaya
Nuniek Nurdiaty, Dulu Atlet Kini Pelatih Ski Air
Selama menimba ilmu, dirinya juga masih melanjutkan sebagai atlet. Meski harus rela cuti, tetapi akhirnya Nuniek mampu menyelesaikan pendidikannya di tahun 1993. Pun setelah lulus, tetal melanjutkan menajadi atlet dan memenangkan setiap perlombaan yang diikutinya.
Setelah kemenangannya itu, ia memilih mundur menjadi atlet ski air karena mengalami cidera dibahu selama tiga bulan menjelang PON. Meski begitu, perempuan berhijab ini bersyukur tuhan masih menghendakinya untuk dapat menyumbang medali emas untuk Jatim.
Kini Nuniek Nurdianty diberi tanggung jawab untuk menjadi pelati para atlet ski air, yang akan mempersiapkan di PON yang akan datang maupun di Kejumas Sebelum PON.
“Karena ski air adalah rawan cidera dan juga usia saya selalu bertambah setiap tahun. Jadi saya takut dengan risiko-risiko yang lebih fatal akhirnya saya memutuskan diri untuk resign itu,” ujarnya.
Selain menjadi pelatih, Nuniek juga pernah menjadi PNS di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibagian kepegawaian mulai tahun 1998 setelah SEA GAMES 1997. Dirinya dan beberapa atlet yang sudah memegang emas mendapat prioritas dan kesempatan dari Pemerintah Provinsi Jatim dimasukan sebagai PNS. Dan kini ia sudah memutuskan pensiun, karena sudah 20 tahun mengabdi dan sekarang lebih fokus pada olahraga.
Anak kedua dari enam bersaudara ini juga berharap kepada generasi masa depan, untuk lebih fight dan tidak boleh menjadi generasi yang cengeng.
“Saya berharap untuk generasi muda ini lebih fight lagi tidak boleh jadi generasi yang cengeng, kalau kita berjuang itu ibaratnya kita adalah pelari jadi kita punya tujuan, pelan tapi pasti untuk menuju garis finish, apabila kita hanya diam kita akan tertinggal dengan yang lain,” tutupnya. (est/ano/yan)