SEKITAR KITA

Optimalkan DBHCHT, Disnaker Situbondo Gelar Pelatihan Ketrampilan Las Listrik

Diterbitkan

-

Optimalkan DBHCHT, Disnaker Situbondo Gelar Pelatihan Ketrampilan Las Listrik

Memontum Situbondo – Pemerintah Kabupaten Situbondo membuka pendidikan dan pelatihan keterampilan las listrik bagi pencari kerja berdasarkan klaster kompetensi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022, Senin (07/11/2022) tadi. Pelatihan yang digelar di Aula UPT BLK Kabupaten Situbondo, dihadiri oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Situbondo, Sentot Sugiono, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Situbondo, Didik Sulistiyono, Kabid Pelatihan Kerja dan Produktifitas Disnaker Situbondo, Maharani Arkizatul Mamlu’ah, Perwakilan dari Kepala UPT BLK Provinsi Jawa Timur di Wilayah Kabupaten Situbondo, Miyanto dan peserta pelatihan.

Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan Kerja dan Produktifitas Disnaker Kabupaten Situbondo, Maharani Arkizatul Mamlu’ah, dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan ini awalnya diikuti oleh sedikitnya 47 peserta. Namun dalam prosesnya, karena harus dilakukan tes, maka hanya menjaring 16 peserta yang lolos dan berkompeten.

“Kegiatan ini dilatar belakangi dengan tingginya angka pengangguran yang mencapai sekitar 14.787 jiwa. Fokus pemerintah daerah saat ini, yaitu mengentas kemiskinan,” ujarnya.

Baca juga :

Advertisement

Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Situbondo, Didik Sulistiyono, menjelaskan bahwa pelatihan dan pendidikan dilaksanakan selama 31 hari. Saat ini, 16 peserta yang hadir adalah peserta yang lolos dan yang terbaik.

“Melalui seleksi ini, semoga hasil dari pelatihan kian optimal,” paparnya.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Situbondo, Sentot Sugiono, mengatakan bahwa Disnaker sudah memprogramkan pelatihan dan salah satunya untuk mengatasi pengangguran khususnya di usia produktif agar mereka punya keahlian dan bisa mandiri. “Kami berharap, dengan adanya pelatihan las listrik ini, maka kedepannya mereka bisa mengembangkan ilmu yang didapat. Syukur-syukur, para peserta dapat membuka usaha sendiri dan mempekerjakan orang-orang yang menganggur. Sehingga, mereka bisa menjadi bos di daerahnya sendiri,” ujar Sentot. (her/gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas