SEKITAR KITA
Pameran Batik dan Aksesoris Fair ke 16, Stan Kota Probolinggo Diburu Pembeli
Memontum Probolinggo – Kota Probolinggo menjadi salah satu daerah dari 38 Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kota/kabupaten di Jawa Timur yang ikut berpartisipasi pada pameran batik, bordir dan aksesoris Fair ke 16 sebagai Momentum Kebangkitan UMKM Jatim, yang digelar mulai 24 hingga 28 Maret, di salah satu Mall di Surabaya, Sabtu (27/03).
Saat pembukaan, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyampaikan geliat para pengrajin serta pemilik UMKM di era pandemi Covid-19 menjadi momentum bangkitnya UMKM di Jatim. Begitu juga dengan bangga buatan Indonesia harus melekat sebagai penggerak ekonomi Jatim dan Nasional.
Baca juga: SMPN 10 Kota Probolinggo Gelar Ujian Praktik dengan Prokes yang Ketat
Saat berkunjung ke stan Kota Probolinggo, Gubernur Khofifah yang didampingi Ketua Dekranasda Provinsi Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak, dan Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin, mengapresiasi produk dari 11 UMKM yang dipamerkan, antara lain baju bordir, aksesoris, lukisan bordir dan lukis bakar.
Aminah Hadi juga meminta agar pengrajin lebih kreatif, lebih semangat untuk memunculkan inovasi-inovasi yang menarik meski di masa pandemi. Misalnya, UMKM dapat membuat tas cantik dari batik dan bordir dikombinasi dengan bahan kulit berkualitas bagus sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
“Pameran ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi pengrajin. Dengan pameran ini diharapkan ekonomi bisa bangkit lagi walaupun pada masa pandemi. Tentunya kami sangat mendukung event semacam ini untuk membantu para pengrajin dan pelaku UMKM,” ujar Aminah Hadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), Fitriawati mengatakan selama tiga hari omzet stan Kota Probolinggo sebesar Rp 5,5 juta.
“Aksesoris yang paling laris masker bordir. Transaksi yang besar lukisan bakar dan pigura. Bordir dan sarung bantal bordir pun banyak yang tertarik dan membeli. Kami rasa omzet sekian ini sudah cukup bagus di kondisi seperti sekarang ini. Ada beberapa yang pernah kami bawa saat event akhir tahun lalu, hari ini laku,” ungkapnya.
Sehari setelah pembukaan, Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin pun menyempatkan melihat stan pameran sekaligus memberikan semangat kepada para pengrajin dan petugas DKUPP yang bertugas.
Katanya, pameran menjadi salah satu wadah pemasaran bagi pengrajin untuk mengenalkan produknya.
“Dengan kualitas yang bagus dan menarik, maka produk lokal tidak akan kalah dengan produk luar negeri. Kita harus bangga produk Indonesia, khususnya Kota Probolinggo,” tegasnya. (geo/ed2)