Mojokerto
Panen Padi Serempak 12 Poktan di Wilayah Jetis Mantapkan Stok Pangan
Memontum Mojokerto – Ketahanan pangan sangat berkaitan erat dengan ketersediaan pangan yang dicapai melalui produksi, distribusi, pertukaran dan lain-lain, demi tujuan mencukupi kebutuhan pangan di suatu wilayah.
Salah satu proses produksi pangan diantaranya pemanenan yang harus dikawal demi tercapainya stok pangan. Seperti halnya yang dilakukan Koramil 0815/07 Jetis Kodim 0815/Mojokerto melalui para Babinsa yang bersinergi dengan PPL melakukan pendampingan panen padi di desa-desa se-wilayah Kecamatan Jetis, Minggu (18/03/2018).
Pantauan di lapangan, Babinsa Perning Koramil 07/Jetis, Sertu M. Setyo Budi, kegiatan panen padi di lahan milik Abdullah, Poktan Lestari, Dusun Sidogede Desa Perning. Di lahan seluas tiga hektar yang ditanami padi varietas Ciherang, menghasilkan gabah sebanyak 20 ton, berarti dalam luasan satu hektar mencapai 6,66 ton.
Di lokasi kedua, dengan luas lahan satu hektar milik Suwaji, Poktan Margo Rukun, Dusun Ngabar, Desa Ngabar. Di lahan yang ditanami padi varietas Ciherang menghasilkan gabah 6,2 ton.
Di lokasi ini, panen padi menggunakan mesin panen dan perontok padi (power thresher machine) dengan didampingi Babinsa Koptu Muhadi
Sementara di lokasi ketiga, di lahan sawah milik Rokhim, Poktan Pandan Arum, Dusun Sawo Desa Sawo. Panen padi di lahan seluas 2 hektar, menghasilkan gabah 12,4 ton. Tampak Babinsa Sawo Serda Edi Purwono, turut serta daam panen padi tersebut.
Sehari sebelumnya, Sabtu (17/03/2018),kegiatan pendampingan panen padi juga dilakukan para Babinsa Koramil 07/Jetis. Seperti Babinsa Jolotundo, Serma Agus Rudiyanto, turun langsung ke lokasi, bergabung dengan Poktan untuk memanen padi varietas Ciherang di lahan seluas satu hektar milik Samudi, Poktan Rukun Sentosa, Dusun Bendo Desa Jolotundo, produktivitas gabah yang dihasilkan mencapai 6,3 ton.
Berikutnya, Babinsa Ngabar Koptu Muhadi, turut mendampingi Poktan Podo Rukun, Dusun Pecuk Desa Ngabar. Di lahan milik Suwandi seluas satu hektar yang ditanami padi varietas Ciherang, menghasilkan gabah 6,2 ton.
Sementara Babinsa Kupang, Serda Sunaryo, mendampingi Poktan Tani Sumber Dusun Warugunung Desa Kupang. Pada panen padi di lahan milik Sujiyo, yang ditanami padi varietas IR-64 menghasilkan gabah sejumlah 6,3 ton.
Masih dalam pendampingan panen padi, sehari sebelumnya, Jum’at (16/03/2018), para Babinsa juga melakukan kegiatan serupa yang dilangsungkan di enam lokasi yaitu di lahan milik Sagi, Poktan Margo Rukun, Dusun Pecuk Desa Ngabar. Di lahan seluas satu hektar yang ditanami padi varietas Ciherang ini menghasilkan gabah sebanyak 6,2 ton dan harga gabah kering panen (GKP) saat ini Rp 4.500/Kg.
Di lahan yang ditanami padi varietas Ciherang, seluas 1,5 hektar milik Jalil, Poktan Tani Utama, Dusun Sidokalang Desa Penompo. Gabah yang dihasilkan mencapai 9,6 ton atau produktivitas dalam satuan hektar sebanyak 6,4 ton. harga gabah kering panen (GKP) saat ini Rp 4500/Kg.
Sementara di lahan milik Kasim, Poktan Tani Jaya, Dusun Perning, Desa Perning, panen varietas Ciherang di lahan seluas 2 hektar ini menghasilkan gabah 13 ton. Kemudian di lahan seluas satu hektar, milik Bejo, Poktan Sumber Wangi Dusun Sidoduwur Desa Parengan, menghasilkan gabah 6,3 ton.
Berikutnya, di lahan seluas satu hektar, milik Gimin, Poktan Marmoyo Jaya Dusun Jetis, Desa Jetis. Panen padi varietas IR-64 menghasilkan gabah 6,3 ton. Dan di lahan milik Aji Mulyo, Poktan Tani Makmur, Dusun Singopadu Desa Canggu. Berbeda dengan lokasi lainnya, di lokasi terakhir ini, yang ditanami padi varietas Ciherang, capaian hasil panen lebih unggul dan mencapai 6,6 ton / hektar. Dari luas 1,5 hektar di lahan ini, hasil panen mencapai 9,9 ton.
Danramil 0815/07 Jetis, Kapten Inf Hari Subiyanto mengungkapkan, capaian hasil panen saat ini di wilayahnya tergolong bagus dan menggembirakan, rata-rata antara 6,2 hingga 6,6 ton per hektar.
“Para Babinsa turut mendampingi panen padi ini, merupakan bagian pendampingan ketahanan pangan. Diharapkan kehadiran Babinsa dapat menjadi motivator/pendorong bagi para petani dan kelompok tani,” jelas Danramil.
“Tentunya dalam pelaksanaannya harus bersinergi dengan PPL guna memajukan pertanian di pedesaan demi tercapainya swasembada pangan,” tandas Danramil. (gan/ono)