Lamongan
Pasca Banjir Bengawan Solo, Warga Mulai Bersih-bersih
Memontum Lamongan – Sebagian warga terdampak mulai membersihkan rumah dari endapan lumpur yang tersisa dari banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Lamongan yang sempat menggenang selama lebih kurang 3 hari. “Alhamdulillah sudah surut sejak semalam, tinggal bersih-bersih saja,” kata salah satu ibu warga Desa Plangwot, Aksanatul Munawaroh, Senin (11/3/2019).
Selain rumah, sejumlah fasilitas umum yang sempat terendam banjir juga mulai dibersihkan dari lumpur yang sempat menggenang saat banjir. Seperti yang terjadi di SDN Plangwot 1 Desa Plangwot, Kecamatan Laren yang sempat terendam juga sudah mulai digunakan kembali untuk aktivitas belajar mengajar.
“Sudah surut, jadi kita kembali ke gedung sekolah untuk aktivitas belajarnya,” ujar Sri Asih, guru SDN Plangwot 1. Banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo di Lamongan sempat merendam 5 kecamatan di Lamongan. Di Kecamatan Laren, yang merupakan kecamatan dengan desa terbanyak terkena banjir, juga sudah mulai surut.
Sementara, papan ukur ketinggian air Bengawan Solo yang ada di Lamongan juga sudah diturunkan dari status Siaga Merah menjadi Siaga Kuning. Papan ukur yang ada di Babat saat ini menunjuk pada angka 7.59 skala Pheiscal dengan status Siaga Kuning, sementara papan ukur di Laren debit air Bengawan Solo berada di ketinggian 5.37 skala Pheiscal dengan status Siaga Kuning. Status Siaga Kuning juga terlihat di papan ukur yang ada di Karanggeneng dan Kuro. (ifa/zen/yan)