Pemerintahan
Pemkab Jember Gelar Diklat APN
Jember, Memontum – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember kembali menggelar Diklat Asuhan Persalinan Normal (APN) untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir, bertujuan untuk meningkatkan kualitas para bidan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Diklat Pelatihan yang di selenggarakan di Aula Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember, Rabu (13/11/2019) siang, diikuti 20 peserta.
Menurut Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Jember, Drs Suprapto, MM, diklat ini diselenggarakan karena pentingnya pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak terutama pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan persalinan yang sehat.
“APN adalah pola asuhan yang bersih dan aman dari tahapan persalinan sampai tahap akhir, pola ini berupaya menghindari komplikasi, pendarahan pasca persalinan, hipertensi, asviksial pada bayi baru lahir, ” terangnya.
Suprapto mengatakan, maka dari itu diperlukan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga mental dan fisik ibu hamil khususnya selama kehamilan, persalinan, dan nifas bisa terjaga.
“Persalinan seorang ibu yang ideal, adalah persalinan normal dengan risiko yang minim, ” katanya.
Sementara Kepala Bidang Diklat Kabupaten Jember Endang Sulistyowati SKep, Ness mengatakan, diklat itu untuk menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan bayimelalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap dengan intervensi yang seminimal mungkin.
“Dengan demikian, keselamatan pasien dan kualitas pelayanan kesehatan tetap terjaga dengan baik, ” ujarnya.
Kabid Kompetensi Fungsional dan Sosial Kultural Drs Didiek Dwiyanto, MM mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Jember yang berkomitmen meningkatkan kompetensi ASN, utamanya di bidang kesehatan.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi bidan, juga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan juga dengan adanya diklat ini akan mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jember, ” pungkasnya. (bud/yud/oso)