Pemerintahan
Pemkab Jombang Santuni Anak Yatim dan Bagi Kaca Mata
Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW secara virtual
Memontum Jombang – Ditengah pandemic Covid 19, Pemerintah Kabupaten Jombang, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan undangan secara terbatas, Selasa (27/10) tadi. Menariknya, tanpa mengurangi makna dan kemeriahan, peringatan juga dilaksanakan secara virtual dengan melibatkan 21 Kecamatan.
Dalam kesempatan itu, Pemkab Jombang menghadirkan penceramah Nyai Hj. Nurul Abidah di Pendopo Kabupaten Jombang. Sementara dalam rangkaian pelaksanaan, juga dilakukan santunan kepada anak yatim oleh Bupati Jombang bersama Forkopimda, Ketua TP PKK Kabupaten Jombang dan Ketua DWP Kabupaten Jombang. Termasuk, penyerahan bantuan kacamata kepada perwakilan penerima dari muslimat juga Aisyiyah. Khusus program seribu kacamata gratis, adalah program dari Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Jombang.
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, mengawali sambutannya menyampaikan ucapan rasa syukur. Sebab, di masa pendemi ini masih dapat mengadakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
“Kita harus tetap waspada dan berempati, karena kita masih berada dalam wabah corona. Karena itu, pada kesempatan ini, saya juga mengajak masyarakat untuk mengutamakan kesehatan dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk, tetap menerapkan protokol kesehatan dimanapun kita berada agar kita terhindar dari penyebaran virus corona atau covid-19,” kata Bupati Jombang.
Masih menurut Bupati perempuan pertama di Jombang ini, Maulid Nabi Muhammad SAW, adalah menjadi momen penting dalam sejarah peradaban manusia sepanjang masa. Baik pada era tradisional maupun pada era modern seperti sekarang.
“Banyak pelajaran, khususnya dari sejarah hidup Rasulullah dan peradaban dunia lebih dari 14 abad yang lalu. Kepribadian Rasulullah SAW, bukan hanya sebagai sosok tauladan yang menakjubkan. Tetapi juga menjadi sumber inspirasi sepanjang sejarah peradaban umat manusia sampai akhir zaman kelak,” terangnya.
Ditambahkan Bupati, pada peringatan Maulid ini, kita juga diingatkan tentang perjuangan Rasulullah SAW. Bagaimana beliau meyakinkan masyarakat Arab Jahiliyah, akan pentingnya Agama Islam yang kita yakini sebagai agama satu-satunya yang diridhoi oleh Allah SWT.
“Perjuangan Rasulullah dalam menegakkan syari’at Islam di tengah masyarakat Arab Jahiliyah, seharusnya tetap menjadi inspirasi buat kita semua. Rasulullah SAW diutus untuk mengajak manusia, agar beribadah hanya kepada Allah azza wa jalla dan memperbaiki akhlak manusia. Sesungguhnya antara akhlak dengan ‘aqidah terdapat hubungan yang sangat kuat sekali. Karena akhlak yang baik, sebagai bukti dari keimanan dan akhlak yang buruk sebagai bukti atas lemahnya iman,” imbuhnya.
Makna yang paling mendasar dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tambah Bupati, adalah untuk mengevaluasi sejauh mana uswatun hasanah yang melekat pada diri Rasulullah dapat kita teladani dan kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ketauladanan Rasulullah yang juga harus ditiru adalah beliau diterima semua golongan dan menjadi tokoh yang diakui. Bukan hanya di kalangan umat Islam, akan tetapi oleh seluruh umat dan bangsa-bangsa di dunia.
“Hal inilah yang harus kita tauladani dari seorang rasul. Yakni, untuk menata kembali kehidupan umat ditengah-tengah munculnya pergeseran dan menurunnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama, yang membuat umat sekarang ini mudah tergelincir untuk melakukan hal-hal yang sifatnya individualistik,” paparnya. (azl/sit)