Pemerintahan
Pemkab Trenggalek Raih Penghargaan sebagai Daerah Aktif Pembinaan Program Kampung Iklim 2022
Memontum Trenggalek – Kabupaten Trenggalek resmi dinobatkan sebagai daerah yang berpartisipasi aktif dan melakukan pembinaan Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2022 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan itu, diserahkan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, kepada Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Kantor KLHK.
“Penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Kabupaten Trenggalek, utamanya desa-desa yang selama ini aktif berpartisipasi melalui gerakan Adipura Desa,” ucap Bupati Trenggalek, Sabtu (29/10/2022) tadi.
Adipura Desa sendiri, merupakan salah satu program gagasan Mas Ipin-sapaan Bupati Trenggalek, saat awal menjabat sebagai Bupati Trenggalek tahun 2019. Melalui program itu, diharapkan masing-masing wilayah saling berlomba menjaga lingkungan. Desa-desa terbaik yang mampu menjaga dan merawat lingkungan, akan diganjar dengan hadiah yang berasal dari dana transfer fiskal.
“Adipura Desa ini yang kemudian memunculkan desa-desa Proklim di Kabupaten Trenggalek,” imbuhnya.
Adipura desa, lanjut suami Novita Hardiny ini, akan menjadi program yang terus berlanjut. Bahkan pada tahun depan, dirinya berencana memberikan insentif kepada seluruh daerah yang ikut serta dalam program tersebut.
Baca juga :
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
“Ini sebagai bentuk apresiasi agar pemerintah desa di Kabupaten Trenggalek semakin tergerak untuk menjaga lingkungan masing-masing,” kata Bupati Arifin.
Dirinya juga menyebut, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, untuk menciptakan kampung yang pro terhadap iklim di Kabupaten Trenggalek. Bencana banjir dan tanah longsor yang masif terjadi dalam dua pekan terakhir, menunjukkan bahwa perubahan iklim adalah hal yang nyata.
“Kami tidak pernah membayangkan curah hujan akan lebih tinggi daripada rekor yang pernah tercatat pada tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.
Selama ini, sambungnya, banyak pihak yang memprediksi bahwa daya dukung lingkungan terhadap potensi perubahan iklim masih mencukupi. Namun ternyata, cuaca esktrem yang datang mematahkan prediksi tersebut.
“Jadi, kita perlu memperkuat komitmen untuk mewujudkan Trenggalek yang lebih aman, nyaman, hijau dan berkelanjutan,” papar Bupati muda.
Pihaknya meyakini, bahwa usaha untuk menjaga lingkungan akan bisa dikonversikan menjadi nilai ekonomi pada kehidupan ke depan. (mil/sit)