Kota Malang
Pemkot Malang Kaji Rencana Pemberian Subsidi BBM untuk Ojol dan Sopir Angkot
Memontum Kota Malang – Pemkot Malang berencana akan memberikan subsidi BBM kepada driver ojek online (ojol) dan sopir angkot di Kota Malang. Namun, rencana ini masih dalam kajian dan untuk pelaksanaan teknis, juga masih menunggu keputusan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Handi Priyanto, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah memiliki data untuk sopir angkot. Namun, untuk jumlah driver Ojol di Kota Malang, pihaknya masih kesulitan dalam pendataannya.
“Dari persiapan kami, di Dishub sudah ada data sopir angkot. Yang susah, itu data Ojol, karena selama ini operator ojek online tidak pernah memberikan data pengemudinya,” ucap Handi, Senin (12/09/2022) tadi.
Dikatakannya, untuk pengaturan anggaran subsidi tersebut, nantinya akan diserahkan pada Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Kota Malang. Sementara, Dishub Kota Malang nantinya hanya bertugas dalam penyalurannya saja.
“Untuk nilai subsidi dan jumlah sasarannya masih kami kaji, terutama untuk Ojol. Kalau angkot, bentuknya yang masih akan dibahas detailnya. Karena amanah Permenkeu bukan Bansos, tetapi berupa subsidi transportasi,” jelasnya.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
Selain itu, dengan adanya kenaikan harga BBM ini, tarif angkot di Kota Malang, masih tetap sama. Atau, belum ada kenaikan yakni Rp 3500 dan sampai saat ini juga masih belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai kenaikan tarif angkot tersebut.
“Belum ada kenaikan tarif. Jika ada oknum (sopir, red) laporkan ke Dishub akan kami evaluasi untuk izin trayeknya. Karena sampai detik ini belum ada pembahasan untuk kenaikan tarif angkot,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, mengatakan bahwa pihaknya setuju jika driver Ojol dan sopir angkot diberikan subsidi BBM. Pihaknya menyarankan, agar subsidi tersebut diberikan dalam bentuk kupon BBM yang dapat ditukarkan ke SPBU.
“Katakan Ojol disubsidi BBM 5 liter per hari. Lalu, sopir angkot disubsidi 10 liter per hari. Nanti dikasih kupon untuk ditukar ke SPBU sehingga kebocorannya kecil. Tinggal lihat skemanya, kami sudah sampaikan ke Dishub. Dishub lagi mengkaji,” imbuh Made. (rsy/sit)