Kota Malang
Pemkot Malang Mulai Gelontor Operasi Pasar untuk Imbangi Kenaikan Harga BBM
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, menggelar operasi pasar di Halaman Gor Ken Arok, Kota Malang, Rabu (14/09/2022) tadi. Operasi pasar ini sengaja dilakukan, sebagai bentuk upaya pengendalian inflasi, sebagai dampak kenaikan BBM di Kota Malang. Dalam kegiatan tersebut, hadir Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang.
Wali Kota Sutiaji menjelaskan, bahwa pengendalian inflasi tersebut selalu dilakukan oleh pemerintah daerah hingga pusat atau eksekutif. Terlebih, saat ini kondisi perekonomian di Kota Malang, mulai merangkak naik. Meskipun, beberapa waktu lalu, Kota Malang mengalami inflasi tinggi yang ditopang oleh kenaikan harga komoditas.
“Hari ini kita bekerja sama dengan seluruh stakeholder. Sehingga, harga itu tetap terjangkau. Harapannya, daya beli masyarakat tetap. Sehingga, kalau daya beli masyarakat tetap, maka harapannya tidak ada kelaparan dan seterusnya,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Namun, tambahnya, untuk operasi pasar yang dilakukan ini dirasa kurang efektif. Itu karena, hanya dilakukan dalam waktu tertentu. Sehingga, hanya sebagian masyarakat yang dapat memanfaatkannya.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
“Kalau untuk operasi pasar, itu mitigasi sebetulnya menurut saya kurang efektif. Tetapi, dipandang efektif jika dilakukan setiap hari seperti ini. Namun, sampai kapan,” lanjutnya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itu juga mengatakan, bahwa untuk mengontrol harga komoditas tersebut, diperlukan upaya yang efektif. Namun, hal itu berada di tangan Pemerintah Pusat. “Kalau pemerintah pusat sudah bilang tolong harga segini, maka siapapun pemain atau pelaku usaha, jangan main-main dengan harga, atau subsidi pasarnya dikuatkan,” tegas Sutiaji.
Kendati demikian, pihaknya berharap dengan adanya operasi pasar yang dilakukan itu, dapat membantu masyarakat yang terdampak oleh kenaikan BBM. Ke depan, pihaknya akan menyelenggarakan operasi pasar dua kali di setiap minggunya.
“Meskipun banyak yang tidak datang, tapi ini yang kami upayakan. Mudah-mudahan, ini bisa membantu. Ini rencana kita lakukan seminggu dua kali dan berganti kecamatan,” imbuhnya. (hms/rsy/sit)