Berita
Penemuan Prasasti Kuno, Diduga Sebelum Zaman Singhasari
Memontum Malang – Penemuan prasasti kuno, di Desa Langlang Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, oleh warga desa diduga berasal dari pra kerajaan Singhasari. Berawal dari kegiatan pengukuran lahan perkebunan dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Untuk sertifikasi tanah secara massal di Desa Langlang tahun 2019.
Ternyata ditemukan prasasti, berupa batu kuna. Juga beberapa pecahan gerabah di salah satu kebun Singkong milik Roni (43) warga desa Langlang RW 1 RT 9. Setelah ditemukannya beberapa artefak itu, sejak Maret 2020 (5 bulan lalu). Akhirnya dilaporkan kepada Dinas Pariwisata dan budaya (Disparbud) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Saat BPCB meninjau Kamis(23/7/2020) Nugroho Harjo Lukito selaku PLT kasih pengembang dan pemanfaatan balai pelestarian cagar budaya Jawa timur, mengungkapkan bahwa setelah dilakukannya pengecekan secara seksama diduga struktur yang ditemukan memiliki kriteria cagar budaya.
“Kalau dilihat dari struktur ini bukan termasuk dalam struktur hunian, melainkan sebuah bangunan yang memiliki struktur untuk kegiatan religi pada masa itu,” ujarnya.
Menurut Nugroho jika dilihat dari material yang ditemukan di kebun Roni tersebut diduga merupakan peninggalan pra-kerajaan shingasari, kemungkinan besar juga berasal dari Kerajaan Mataram Kuno menurut pandangan dalam segi analogi komperhensif.
“Dimensi batu bata yang ditemukan dengan ukuran lebar 28cm,panjang 38, dan tebal 10cm, hal itu juga didasari dari beberapa temuan dimalang sisi Utara hingga arah batu, ini merupakan salah satu kawasan linier,terhadap persebaran pada masa Mataram kuno dizaman empu sendok,” ulasnya.
Setelah ini bakal dilakukan perencanaan untuk ekskavasi diarea yang memiliki struktur bangunan bersejarah ini, berdasarkan rencana yang di buat oleh pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), paling lambat 2 bulan lagi.
Untuk sementara ini pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) bekerjasama dengan pihak warga untuk membantu menjaga, kawasan tersebut hingga ada penanganan selanjutnya. (mg2/yan)