Politik

Penerapan Standart Prokes Tak Maksimal

Diterbitkan

-

Pasangan No. urut 1, Sanusi-Didik (Sandi) bersama para pendukungnya.
Pasangan No. urut 1, Sanusi-Didik (Sandi) bersama para pendukungnya.

Massa Pendukung Langsung Merembet ke Paslon

Memontum Malang – Pembatasan massa pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang, saat pelaksanaan pengambilan nomor urut, yang dilakukan KPU di Gedung DPRD Kabupaten Malang, tidak berjalan maksimal, Kamis (24/9) siang.

Buktinya, meski melakukan pelarangan peliputan kepada media massa dengan alasan standar kesehatan, nyatanya penumpukan massa pendukung justru terjadi di luar ruang rapat atau sekitar gedung.

No. urut 2 Latifah-Didik (Ladub) dan pendukungnya.

No. urut 2 Latifah-Didik (Ladub) dan pendukungnya.

Yang sangat miris, penerapan standart kesehatan, justru tidak kentara saat Paslon rampung melakukan pengambilan nomor urut. Massa pendukung yang pelan-pelan naik ke ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang, langsung merembet ke masing-masing Paslon, guna melakukan euforia nomor urut yang sudah rampung dilakukan.

Akibatnya, beberapa petugas kepolisian, harus sesekali menegur atau mengingatkan massa pendukung. “Pak, tolong tetap jaga jarak dan memakai masker,” ujar seorang anggota.

Sebagaimana diketahui, dua dari tiga pasangan Paslon, melakukan tahapan pengambilan nomor urut. Dua Paslon tersebut, yakni pasangan Sanusi-Didik (Sandi) dan pasangan Latifah-Didik (Ladub). (mg2/sit)

Advertisement

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas