Pengadaan Bak Sampah Karet di Pemkab Malang, Diduga Mark Up

Memontum Malang – Alokasi dana pengadaan langsung di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, diduga sarat akan mark up. Adalah pengadaan bak sampah karet, yang diduga kuat nilai alokasi harganya hampir 100 persen dari harga sebenarnya.

Dari data yang diperoleh, DLH mengalokasikan harga sebesar Rp 135 juta, untuk pengadaan 1500 unit bak sampah. Artinya, per satu unit bak sampah karet, dihargai dengan nilai sebesar Rp 90 ribu.

Sementara harga bak sampah dipasaran, nilainya hanya sekitar Rp 50 ribu. Sehingga, ada kelebihan alokasi atau selisih harga hingga Rp 40 ribu, dari harga sebenarnya. Sedangkan waktu pelaksanaan, dalam rencana umum pengerjaan berlangsung pada Februari 2018 kemarin.

“Benar, bentuk dari bak sampah karet tersebut seperti itu (bak sampah karet pada umumnya). Tidak ada pembeda dengan bak sampah karet lainnya,” kata Kepala DLH Kabupaten Malang, Budi Iswoyo.

Disinggung mengenai dugaan mark up, mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Malang, mengaku akan mengcros cek ke kepala bidang di DLH. Dengan alasan, sisa anggaran untuk kebutuhan apa-apa saja. Sehingga, alokasi dana yang diberikan sampai hampir dua kali lipat harga bak sampah.

“Bisa jadi, anggaran sebesar itu untuk kebutuhan rapat selama pengadaan bak sampah karet. Sehingga, alokasi harganya sampai sebesar itu,” ujar Budi saat ditemui.

Ditanya mengenai keberadaan bak sampah yang telah rampung dikerjakan pada Februari lalu itu, Budi mengatakan, bahwa barang sebagian telah didistribusi pada pelaksaan bina desa dan safari. Sehingga, sebagian barang sudah tersebar.

“Sejumlah bak sampah itu didistribusikan saat bina desa dan safari ramadan. Bahkan, saat ada pengajuan bantuan bak sampah, juga diberikan,” ungkapnya ringan. (sit/yan)