Kota Malang
Penuhi Target 75 Persen Mahasiswa Terserap Kerja Sebelum Wisuda
Job Fair Polinema
Memontum Kota Malang—Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengadakan ‘Job Fair Polinema’ ketiga kalinya, dari 4 agenda di tahun 2017, yang diadakan di Aula Pertamina Polinema, Malang, selama 2 hari, Rabu-Kamis (18-19/10/2017).
Bertemakan ‘How to win the recruitment and Selection Competition, juga digelar seminar kecil yang memberikan tips dan trik dalam meraih pekerjaan sesuai bidang bakat dan kemampuan, dengan menghadirkan Aldila Nanda Irianto (HR Manager PT Agreko Indonesia) dan Drs Bambang Soepeno, MM.Kom, MM (Kepala Job Placement Center (JPC)).
Ketua Panitia Pelaksana Job Fair Polinema, Dr Moh Maskan mengatakan, sudah banyak calon lulusan Polinema yang akan diwisuda akhir pekan ini telah terserap kerja, dimana 782 mahasiswa telah terekrut kerja dari job fair, dan 162 mahasiswa dari kelas kerjasama, sehingga total 944 mahasiswa terserap kerja sebelum wisuda.
Rencananya, Polinema akan melepas 1.474 mahasiswa dalam prosesi wisuda akhir pekan ini. Dari jumlah tersebut, Polinema memiliki target 75 persen mahasiswa terserap kerja sebelum wisuda. Untuk itu, diharapkan dari gelaran Job Fair ini akan terpenuhi diatas 75 persen.
“Semoga dari Job Fair akan segera terpenuhi. Memang tak mungkin tercapai 100 persen, karena sisanya ada yang wirausaha dan kuliah lagi. Harapannya, 22 perusahaan yang berpartisipasi dalam Job Fair dapat mengambil lulusan Polinema dari 7 jurusan 22 prodi yang ada. Sebab ada 122 jenis lowongan kerja yang ditawarkan,” jelas Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM, kepada Memo X. Antrian pelamar kerja. (rhd)
Jika diperhitungkan minimal, tiap perusahaan merekrut minimal 10 calon tenaker, maka akan terserap kerja sekitar 220 mahasiswa atau lebih. Umumnya, perusahaan yang paling banyak peminat dari BUMN, PMA, disusul perusahaan naional lainnya. “Kalau 22 perusahaan merekrut minimal 10, target tercapai lebih. Selain itu, ada 22 wisudawan terbaik yang memperoleh fasilitas langsung diterima kerja, bahkan ada 1 mahasiswa yang diminta 3 perusahaan. Tapi itu kembali pada mereka, sebab mereka ada yang ingin melanjutkan kuliah atau wirausaha,” jelas Ketua JPC Bambang Soepeno, MM.Kom, MM, mendampingi Direktur Polinema.
Sementara itu, Perwakilan Disnaker Kota Malang Murti Indriani, SH, MSi, mengatakan fakta kesulitan para pencari kerja pada penyedia kerja masih tinggi, sehingga minimnya informasi sangat berpengaruh pada tingginya angka lulusan pengangguran. “Adanya job fair, menjadi mediasi keduanya, agar serapan tenaga kerja dapat terpenuhi. BKK sebagai penyelenggara di kampus, dapat mendaftarkan diri di Disnaker secara gratis, agar memudahkan data informasi antara pencari kerja, penyedia kerja, dan jumlah pekerja yang terserap pada dunia industri,” jelasnya.
Sedangkan, HR Manager PT Agreko Indonesia, Aldila Nanda Irianto mengatakan, kebutuhan tenaker yang sesuai dengan bidang yang kompeten sangat mempengaruhi kinerja SDM. “Teknisi Agreko kebanyakan dari Malang, hal ini tak lain karena kecekatan teknisi sangat dibutuhkan dalam proses pekerjaan di Agreko. Terutama konsistensi pelajaran yang diterima mahasiswa dengan dunia industri juga turut mempengaruhi. Seperti halnya Agreko, sebagai supply distibutor listrik PT PLN,” tandas Nanda. (rhd/jun)