Mojokerto

Penutupan Rangkaian Syuro, Padepokan Singaliar Mojopahit Gelar Wayang Krucil

Diterbitkan

-

Penutupan Rangkaian Syuro, Padepokan Singaliar Mojopahit Gelar Wayang Krucil

# Gitut: Jangan Lupakan Uri-Uri dan Salam Guyub Rukun

Memontum Mojokerto — Dalam rangka penutupan rangkaian kegiatan Syuro, Dewan Lembaga Adat Padepokan Singaliar Mojopahit, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, menggelar pertunjukan Wayang Krucil. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan keberadaan Wayang Krucil yang hampir punah. Kemungkinan di Desa Ngembeh ini, satu – satunya Wayang Krucil Mojokerto. Demikian yang dikatakan Gus Gitut, Ketua Padepokan Singaliar Mojopahit, di sela-sela kegiatan.

Dengan tema, jangan lupakan uri – uri leluhur dan salam guyub rukun, Gitut mengajak semua anggota yang hadir, untuk tidak melupakan uri – uri kita sendiri, terutama kepada bapak dan ibu. Sedangkan Salam Guyub Rukun, merupakan tonggak dan visi kita dalam berbudi pekerti luhur.

Di hadapan ratusan anggota Padepokan Singaliar dari segala penjuru Mojokerto, Gitut menyampaikan, pentingnya menjaga toleransi. Karena saat ini, kerukunan, keguyuban dan kegotong royongan sudah mulai berkurang.

“Berkurangnya nilai – nilai tersebut, akan membawa dampak yang kurang baik. Maka dari itu, mari kita tanam dan tumbuhkan budi pekerti luhur dengan tidak melupakan uri -uri leluhur kita, terutama kepada ibu dan bapak,” tuturnya.

Advertisement

Hal yang sama juga disampaikan M Topo, Sekretaris Padepokan, siapapun pemimpinnya Singaliar, mari kita jaga kekompakan, kebersamaan dan persatuan demi Mojopahit Bangkit. Padepokan Singaliar sudah mempunyai payung hukum yang jelas, kita harus berpikir secara positif tingking.

“Berpikiran jernih dan tidak melupakan uri – uri serta salam guyub rukun dengan kepribadian berbudi pekerti luhur, ” ujarnya. Acara diakhiri dengan pembacaan do’a oleh sesepuh Pedepokan Singaliar Mojopahit. (ar/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas