Probolinggo

Penyelenggara Pemilu Meninggal dan Sakit, Pj Wali Kota Probolinggo Datangi Rumah Duka dan RS

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Diduga karena kelelahan, seorang saksi Parpol pada Pemilu 2024, M Fahmi Arif, warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, meninggal dunia. Mendengar kabar itu, Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis didampingi Ketua KPU, Ahmad Hudri, mengunjungi rumah duka dan memberikan santunan kepada keluarga korban, Kamis (15/02/2024) tadi.

Informasinya, M Fahmi Arif sebelumnya dalam kondisi sehat saat bertugas sebagai saksi Parpol. Namun malam itu, karena mengeluhkan tidak enak badan, dirinya diminta istirahat. Kemudian, posisinya sebagai saksi Parpol sementara digantikan ibunya.

“Keluarga menemukan Fahmi Arif tidak sadarkan diri di kamar mandi. Sehingga, langsung dibawa ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia,” ungkap ayah korban.

Baca juga:

Advertisement

Pj Wali Kota sendiri, selain mendatangi rumah duka penyelenggara Pemilu yang meninggal, juga menyempatkan diri untuk menjenguk anggota KPPS yang sakit dan dirawat di Puskesmas Wonoasih. Adalah Selvie, anggota KPPS di TPS 01 Kelurahan Kedunggaleng Kecamatan Wonoasih, yang turut dikunjungi. Selain itu, juga menjenguk Puji Lestari, anggota KPPS di TPS 16 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan di RSUD dr Moh Saleh, yang juga sakit.

“Saya ingin berterima kasih kepada anggota KPPS yang telah bekerja keras mensukseskan Pemilu 2024. Karena tekanan pekerjaan yang berat, membuat kondisi mereka kelelahan dan dilarikan ke rumah sakit. Namun setelah berinteraksi dengan mereka tadi, kondisinya sudah mulai membaik,” tambah Pj Wali Kota Probolinggo.

Pj Wali Kota Nurkholis menambahkan, sebagai kepala daerah harus peka terhadap warganya. Apalagi, mereka ini bagian dari pelaksana kegiatan pesta demokrasi. Dirinya juga berpesan kepada Ketua KPU, agar sigap dalam menyikapi kondisi insidentil lainnya.

“Semoga semua berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. Karena, tahapan yang dilalui masih panjang hingga penetapan. Saya terus memantau perkembangan apapun yang berkaitan dengan Pemilu,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KPU, Ahmad Hudri, memonitor setiap laporan dari masing-masing anggota KPPS di TPS se-kota. “Rata-rata mereka yang belum pernah jadi KPPS kaget dengan ritme pekerjaan yang dilakukan. Bahkan, ada yang harus melakukan penghitungan dari pagi sampai ketemu pagi lagi,” ujarnya.

Advertisement

Direktur RSUD dr Saleh, dr Intan Sudarmadi dan Wadir dr Yusni, turut mendampingi saat mengunjungi anggota KPPS yang sedang dalam perawatan di ruang Flamboyan. Menurutnya, anggota KPPS yang sakit sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sehingga, tidak dipungut biaya apapun.

“Kondisi pasien hanya kelelahan. Sekarang sudah membaik sehingga memungkinkan besok boleh pulang,” jelasnya. (kom/pix/gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas