Hukum & Kriminal
Peracik Bondet dan Mercon untuk Malam Takbiran Asal Probolinggo Dibekuk Polsek Tongas
Memontum Probolinggo – Bahaya dan dampak meracik mercon, tidak sepenuhnya membuat sebagian warga jera. Buktinya, menjelang Lebaran ini, seorang peracik yang berinisial ST (50) tahun warga Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, Kota Probolinggo, harus Lebaran di balik jeruji petugas kepolisian.
Gegaranya, selain kedapatan meracik mercon, ST juga diketahui sebagai pembuat bondet (bom ikan, red). Bahkan, diketahui dari hasil pemeriksaan, bahwa mercon yang diraciknya akan digunakan untuk malam takbiran.
“Yang menjadi permasalahan adalah, apabila mercon yang dibuatnya di atas 2 inch ini meledak. Pastinya, akan mengancam diri sendiri dan orang lain,” kata Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa’bani, Jumat (21/04/2023) tadi.
Baca juga :
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
Kapolres menambahkan, bahwa tersangka ST ditangkap Polsek Tongas, saat meracik mercon di rumahnya pada Rabu (12/04/2023) dini hari lalu. Selain berhasil menangkap tersangka, turut disita tiga bondet, satu botol bubuk mesiu, dua sumbu petasan serta 860 selongsong petasan dari kertas.
“Kasus bondet ini merupakan kasus yang menjadi atensi jajaran Polres Probolinggo Kota. Karena, banyak tindak kejahatan dengan aksi kekerasan yang menggunakan bondet, untuk memperlancar aksinya,” terang Kapolres Probolinggo Kota.
Ditambahkannya, bahwa sebanyak 860 selongsong petasan dari kertas itu, diniatkan untuk digunakan di malam takbiran. Artinya, ini membahayakan dan terkait penangkapan masih terus dalam pemeriksaan anggota.
“Petasan dan bondet yang dibuat oleh ST, itu juga dijual. Karenanya, ini masih terus dikembangkan,” imbuhnya. (hms/sit)