Kota Malang

Peringati Hari Jadi Provinsi Jatim, Bakorwil Malang Ingatkan Empat Optimisme ‘Jatim Optimis Bangkit’

Diterbitkan

-

Peringati Hari Jadi Provinsi Jatim, Bakorwil Malang Ingatkan Empat Optimisme 'Jatim Optimis Bangkit'

Memontum Kota Malang – Peringatan Hari Jadi Ke 77 Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan tema ‘Jatim Optimis Bangkit’, memiliki empat poin optimisme. Sejumlah poin itu, yakni optimis bangkit untuk pemulihan ekonomi, optimis bangkit untuk ketenagakerjaan, optimis bangkit pengentasan kemiskinian, serta optimis bangkit dalam hal pembangunan manusia. Hal itu, diungkap oleh Kepala Bakorwil Malang, Budi Sarwoto, Minggu (30/10/2022) tadi.

“Jadi, ini semua rangkaian dari ‘Jatim Optimis Bangkit’ yang diharapakan oleh Ibu Gubernur. Untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat, terkhususnya adalah mengurangi beban ekonomi akibat kenaikan BBM,” terang Budi.

Dalam serangkaian kegiatan tersebut, digelar berbagai rentetan kegiatan, yang berlangsung mulai Sabtu (29/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022) tadi. Diantaranya, Muslim Fashion Thrifting, Band Pelajar Festival, Samsat keliling, jalan sehat hingga pasar murah dan UMKM yang telah dibuka selama dua hari.

“Sejak kemarin (Sabtu, red) kita sudah mengadakan pasar pangan murah berkualitas. Antusias dari masyarakat ini luar biasa. Di tengah kondisi mereka terbebani oleh kenaikan harga BBM, mereka merasa sangat terbantu dengan kehadiran pasar tersebut,” lanjutnya.

Advertisement

Baca juga :

Tidak hanya itu, dalam perayaan hari jadi tersebut, juga terdapat beberapa layanan yang dapat dinikmati oleh masyarakat Malang Raya. Seperti halnya layanan dari Dinas Ketenagakerjaan, terkait bursa tenaga kerja. “Ada juga layanan dari Dinas Sosial Provinsi, dari Dispendukcapil yang memberikan pelayanan gratis untuk para pelajar dalam pengurusan KTP,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan, saat puncak acara turut dimeriahkan oleh Festival Band Pelajar yang diikuti oleh 30 band dari berbagai SMA dan SMK di Kota Malang. Kemudian dilanjut dengan lomba fashion dengan mengambil tema baju muslim dengan konsep thrifting atau baju bekas. Hal itu juga dilakukan sebagai upaya meminimalisir timbunan sampah fashion.

“Ini ada masalah lingkungan juga kita angkat di sini. Kemudian juga dari teman-teman disabilitas, kita libatkan mereka juga ikut menghibur dan juga ikut memberi layanan pijat gratis,” imbuhnya. (rsy/gie)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas