Kota Malang

Peringati Hari Pangan Sedunia dan Tekan Angka Inflasi, Pemkot Malang Gelar Gerakan Pangan Murah

Diterbitkan

-

TINJAU: Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat meninjau stan Gerakan Pangan Murah. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di lapangan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Senin (16/10/2023) pagi.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, dalam kesempatan itu menyampaikan jika melalui kegiatan tersebut juga dalam rangka mengendalikan angka inflasi, menstabilisasi pasokan dan harga bahan pokok yang saat ini cenderung naik. “Tiap bulan nanti akan selalu mengadakan GPM, untuk selalu menggelontorkan semua bahan pokok agar stabilitas harga di luar itu bisa jauh lebih stabil, kemudian juga ke depan inflasi juga bisa akan lebih terkendali,” kata Pj Wali Kota Wahyu Hidayat.

Ditambahkannya, jika harga pangan saat ini memang cenderung naik, namun stok yang tersedia masih cukup. Akan tetapi, hal tersebut ke depan akan diantisipasi dengan harapan agar harga bahan pokok di Kota Malang bisa lebih terkendali.

“Memang ke depan akan kita antisipasi, harapannya dengan lebih banyak lagi sumber produsen agar harga di Kota Malang ini bisa lebih terkendali. Untuk pertanian tidak berada di Kota Malang, memang untuk menjaga produksi pertanian akan lebih banyak kebijakannya di Kabupaten Malang. Kita akan lebih banyak menggelontorkan terkait dengan bahan pokok dengan memberikan gerakan pangan murah agar bisa terpenuhi,” tambahnya.

Advertisement

Baca Juga :

Dalam kegiatan GPM tersebut, juga menggandeng dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, BUMD Tugu Aneka Usaha Kota Malang, Bulog, Bank Indonesia serta beberapa stakeholder. “Jadi harapannya dengan adanya kerja sama tersebut, memang agar bisa menekan. Jadi mereka anggarkan diberikan kegiatannya masing masing sesuai tugas dan fungsibya, bisa memberikan penekanan yang cenderung tidak terkendali,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, menyampaikan jika beberapa komoditi yang disediakan diantaranya yakni beras sebanyak 6,35 ton, minyak goreng 882 liter, gula 225 kg, telur ayam 53 kg, bawang putih 50 kg, cabe rawit 20 kg, cabe merah 20 kg, tomat 100 kg dan garam 40 kg. Tentu untuk harga yang dijualkan tersebut, juga ada perbandingan dengan harga yang ada dipasaran.

“Di sini perbandingan harganya mulai Rp 1000 sampai Rp 5 ribu, baik dari Bulog, Rajawali maupun dari Perumda Tunas. Itu untuk semua harga sembako, bukan hanya beras saja,” ucap Slamet-sapannya.

Pihaknya juga menilai bahwa melalui kegiatan tersebut, tentunya dapat menjaga angka inflasi Kota Malang. Di mana saat ini, angka inflasi tersebut di bawah angka provinsi dan nasional yaitu 0,18 persen.

Advertisement

“Alhamdulillah inflasi terjaga dan tidak sampai di bawah nol koma persen. Jadi kita indikatornya di sana, bisa tergambar bagaimana pelaksanaan GPM ini berpengaruh pada penanggulangan inflasi yang terlalu tinggi. Kegiatan ini juga sudah kami selenggarakan 3 kali. Pertama di Kecamatan Kedungkandang, Sukun, dan hari ini di wilayah kecamatan Lowokwaru,” imbuhnya. (pro/rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas