Sidoarjo

Petani Juwet Kenongo Tolak Tanaman Trembesi Sun City Mall

Diterbitkan

-

Petani Juwet Kenongo Tolak Tanaman Trembesi Sun City Mall

Memontum Sidoarjo — Lahan 20 bidang de luas 4 hektar di lingkungkan Kenongo Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, Selasa (30/1/2017) siang ditanami pohon trembesi. Penghijauan itu seketika ditolak kelompok tani Kenongo Indah,karena lahan sawah tersebut lahan produktif. Ketua Kelompok Tani Kenongo Indah, H Sunyoto (63) dan Ketua Gapotan Juwetkenongo,Sukimen (78) mengatakan lahan sawah sebelumnya milik petani dan sudah dijual ke Sun City sejak tahun 2015.

“Awalnya yang dibebaskan 6 petak. Selanjutnya tahun 2016 sebanyak 5 petak. Setelah itu ditahun 2017,sebanyak 9 petak.Sistem jual beli lahan sawah dilakukan Sun City pada petani melalui perorangan dor to door,” ucapnya

Sesuai rapat petani awal bulan November 2017, mereka serempak dan sepakat lahan produktif itu ditanami padi. Akhirnya alat pertanian,pada 18 Januari 2018 di terjunkan ke sawah untuk membajak.Namun pihak Sun City pada tanggal 26 Januari 2018, menurunkan bambu serta 2000 pohon Trembesi. Padahal lahan sawah layak dan produktif ditanami padi.” Kami selaku perwakilan petani,menolak adanya perlakuan Sun City yang semena-mena terhadap petani,” ungkap H Sunyoto dan Sukimen

Petani JuwetKenongo,menolak lahan sawah prodoktif ditanami pohon trembesi (gus)

Petani JuwetKenongo,menolak lahan sawah prodoktif ditanami pohon trembesi (gus)

Diakuinya H Sunyoto sebelumnya, selama 3 tahun disewakan Sun City, pada petani dan dikelola untuk lahan pertanian padi melalui calo, Askuri asal Tanggulangin. Sewa lahan sawah petani sebesar Rp 2,5 juta per tahun. “Soal disetorkan dan tidaknya kami tidak tahu. Pada kenyataannya, sawah diminta dan oleh Sun City ditanami Trembesi,” ujarnya.

Lurah Juwet Kenongo Porong, Munika menjelaskan jual beli sawah 29 bagian antara petani dengan Sun City tidak ada pemberitahuan. Tahu-tahunya ada seseorang ke kantor kelurahan mengurus surat menyurat.

Advertisement

“Dari situlah baru kami ketahui, bahwa tanah tersebut sudah dijual. Intinya jual beli itu, secara diam-diam tanpa sepengetahuan kelurahan,” paparnya.

Sekarang lahan yang sudah dijual itu ditanami padi oleh petani. Pasalnya lahan itu merupakan lahan produktf. “Adanya penolakan petani, terkait penanaman pohon trembesi. Kami mendukung petani, karena obyeknya masih produktif ditanami padi. Langkah berikutnya pemerintah Kelurahan, akan mengirim surat atas dasar hasil musyawarah dalam rapat. Jika surat ini tidak ada respon, maka pihaknya beserta petani akan menghadap Bupati Sidoarjo, H Saiful Illah,” pungkas Munika. (gus/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas