SEKITAR KITA
Petani Kopi Situbondo Sambut Positif Langkah Pemerintah Daerah Gencarkan Promosi Kopi
Memontum Situbondo – Petani kopi di Kabupaten Situbondo menyambut gembira upaya pemerintah daerah dalam membrending kopi Situbondo menjadi Golden Wood Coffee. Mereka berharap, perhatian pemerintah ini akan meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
“Saya sudah 15 tahun jadi petani kopi. Karenanya, saya merasa senang jika pemerintah serius memperhatikan nasib kami. Harapannya, agar para petani terus diberi arahan dan pendampingan sehingga kualitas kopi semakin bagus,” kata salah seorang petani kopi asal Dusun Tamanrejo, Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, Hariyanto.
Dirinya menambahkan, semua kebun Kopi Arabika miliknya, kualitas ekspor karena dan sudah memiliki sertifikasi organik. Selama ini, dirinya mengekspor kopinya melalui PT Indokom. Dirinya juga bersyukur karena harga kopi juga terus naik dari sebelumnya seharga Rp 10 ribu menjadi Rp 13 ribu per kilogramnya.
Baca juga :
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Bakesbangpol Kota Malang Pastikan TPS Pilkada 2024 Aman dari Banjir di Musim Penghujan
- Atasi Lonjakan Harga Sembako Menjelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Operasi Pasar
- Datangi Kampung Biru, Abah Anton Terima Dukungan untuk Kembali Memimpin Kota Malang
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
“Kenaikan harga kopi akan membuat para petani kian bergairah. Untuk satu hektar kebun kopi, bisa menghasilkan 10 ton. Jadi kalau harganya segitu, tinggal dikalikan,” tuturnya.
Perlu diketahui, saat ini luas lahan kebun kopi di Kabupaten Situbondo seluas 1.500 hektar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 persen Kopi Arabika serta 20 persennya yaitu Kopi rRobusta. Saat ini, hampir 50 persen kebun kopi sudah memiliki sertifikasi organik. (her/sit)