Kota Malang

Pj Wali Kota Malang Tawarkan Konsep Green Building Jadi Rencana Perbaikan Pasar Besar Malang

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Rencana perbaikan Pasar Besar Malang di tahun 2024, terus dimatangkan. Termasuk, mengenai rencana konsep yang tepat untuk nantinya diterapkan.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan jika konsep yang direncanakan yaitu dengan Green Building. Yakni, terbuka dan tidak perlu ditambah AC.

“Harapannya nanti ke depan, itu kita bisa seperti Pasar Induk (Among Tani, red) yang ada di Batu. Karena biasanya saat saya masuk ke dalam pasar itu, seolah tidak tahu kondisi masih siang atau sudah gelap. Soalnya, di dalamkan tertutup. Belum lagi, ventilasinya tidak memadai. Jadi di 2024 ini penyelesaian pasar adalah salah satu prioritas yang akan dilakukan,” kata Pj Wali Kota Wahyu, Rabu (17/01/2024) tadi.

Dalam rencana perbaikan Pasar Besar Malang, tambah Wahyu, juga akan segera menemui Dirjen Cipta Karya dan Direktur Prasarana Strategis di bawah wewenang Kementerian PUPR. Sebab, kedua lembaga itu yang akan mengeksekusi terkait dengan Sarana Prasarana (Sarpras) di Pemerintah Daerah.

Advertisement

Baca juga :

“Kemarin saat presiden datang, itu kami sudah menyampaikan kepada beliau beberapa hal dan ternyata Dirjen Cipta Karya serta Direktur Prasarana Strategis yang memang mengeksekusi terkait dengan Sarpras milik Pemda yang tidak mampu. Karena nilainya, ini di atas Rp 20 miliar,” terangnya.

Namun, untuk estimasi anggaran perbaikan Pasar Besar Malang, ini masih belum diketahui. Walaupun itu sudah dihitung, tetapi masih perlu dilakukan konsultasi ulang.

“Kita kalau untuk itu, kan menyiapkan yang bongkar total dan ada yang untuk renovasi. Kalau bongkar total, sampai dengan Rp 400 miliar lebih. Nah kalau renovasi, kan separohnya. Jadi, nanti kita lihat sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Lebih lanjut disampaikan, dalam rencana ini juga akan memperhatikan keluhan dari para pedagang pasar. Apalagi, mengenai nasib beberapa pedagang yang mengkhawatirkan tidak mendapatkan lapak, apabila dilakukan bongkar total.

Advertisement

“Tetapi kalau renovasi, itu rata-rata pedagang siap. Tetapi kalau renovasi, itu harus kita lihat dahulu jangan sampai bangunan yang terkena kebakaran itu membuat masalah di kemudian hari. Itu harus ada kajian khusus,” imbuhnya. (pro/rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas