Kota Malang
Berprogres Positif, Pj Wali Kota Wahyu Terus Kawal Program Prioritas
Memontum Kota Malang – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, terus menunjukkan progres positif sejak menjabat di September 2023. Di mana, program prioritas yang selama ini ada, terus berjalan berjalan secara maksimal. Bahkan, selain angka kemiskinan ekstrim dan stunting telah berhasil diturunkan, angka inflasi juga dapat dikendalikan dengan baik.
Pria yang kerap disapa Wahyu, itu menyampaikan bahwa angka kemiskinan ekstrim di Kota Malang, saat ini telah menunjukkan hasil yang hampir baik. Sebab, telah mendekati angka Kota Batu, daerah yang dengan tingkat kemiskinan terendah di Jawa Timur.
“Dari upaya-upaya yang sudah kita lakukan di tiga bulan terakhir ini, atau mulai Januari, Februari, Maret, itu turunnya cukup signifikan. Meskipun, memang tetap harus kita pantau dan kita evaluasi,” kata Pj Wali Kota Wahyu, Kamis (14/03/2024) tadi.
Baca juga;
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, di tahun 2023 lalu, angka kemiskinan telah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni sekitar 37,78 ribu orang atau 4,26 persen dari yang sebelumnya di tahun 2022, 38,56 ribu orang atau 4,37 persen. Angka tersebut dari jumlah keseluruhan penduduk 847.182 jiwa.
Sementara itu, mengenai angka stunting di Kota Malang juga telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yakni, turun hampir satu digit. Tentunya, hal ini menandakan komitmen Pemkot Malang dalam memperbaiki kondisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau persentase angka stunting di Kota Malang turun hampir satu digit. Walaupun sedikit kan yang penting turun. Karena kalau akumulasinya kan satu tahun, nah ini 3 bulan pertama di 2024 ini alhamdulillah ada progres baik,” katanya.
Selain itu, angka inflasi di Kota Malang saat ini juga dapat dikendalikan dengan baik. Walaupun angka month-to-month per 1 Maret masih di angka 0,50 persen, atau diatas rata-rata nasional. Namun, year to year masih di bawah rata-rata nasional. Akan tetapi, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemkot Malang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
“Jadi sebenarnya masih bisa terkendali. Tapi nanti yang terkait dengan kecenderungan komoditi yang akan naik, itu yang akan kita intervensi. Apalagi saat ini Warung Tekan Inflasi (WTI) di tiga pasar juga sudah kita aktifkan kembali, nanti operasi pasar juga kita lakukan dan kerjasama dengan antar daerah mengenai komoditi yang mengalami kenaikan harga juga kita lakukan,” imbuhnya. (pro/rsy/sit)