Banyuwangi

PLN Bidik Pembangunan PLTB di Kabupaten Banyuwangi

Diterbitkan

-

Memontum Banyuwangi – Potensi angin alias bayu di Banyuwangi, mendapat perhatian lebih dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena memenuhi syarat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Kabupaten Banyuwangi akan menjadi lokasi pembangunan PLTB oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui anak usahanya, yaitu PT Indonesia Power.

Karenanya, pihak Pemkab Banyuwangi dan PT Indonesia Power, pun bertemu untuk mematangkan rencana secara virtual, yang digelar pada Kamis (14/01) tadi. Pertemuan ini, merupakan kelanjutan dan rencana PLN mengembangkan PLTB di Banyuwangi yang telah disampaikan sejak 2020, atau sebelum pandemi datang.

Hadir dalam pertemuan itu, Vice President Project Development 3 PT Indonesia Power, Henry Asdayoka Putra dan Manager Business Development 1, Adi Hirlan Effendi dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan jajarannya.

Henry Asdayoka Putra mengatakan, PLTB yang akan dibangun di Banyuwangi, merupakan bagian dari pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Advertisement

“PLTB ini diharapkan bisa semakin mengurangi penggunaan energi fossil dan emisi karbon monoksida. Ini merupakan program pemerintah untuk mencapai bauran energi listrik yang ramah lingkungan sebesar 23 persen di 2025,” ujar Henry.

Henry melanjutkan, pembangunan PLTB akan dimulai pada 2021. PLTB tersebut, nantinya memiliki kapasitas 50 MW.

“Pengembangan PLTB berskala besar di Banyuwangi ini, Insya Allah yang pertama di Pulau Jawa. Untuk itu, kami meminta dukungan dari Pemkab Banyuwangi agar kami bisa segera memberikan kontribusi bagi Indonesia dan khususnya bagi Banyuwangi,” ujar Henry.

Selain sebagai proyek energi, tambahnya, PLTB ini nantinya juga akan menjadi ikon baru bagi daerah yang bakal mendukung sektor pariwisata.

Advertisement

Manager Business Development 1, Adi Hirlan Effendi, mengatakan bahwa dipilihnya Banyuwangi, karena memiliki angin yang sangat potensial. Khususnya, di wilayah Kecamatan Wongsorejo yang memiliki kecepatan angin 6,7 meter/detik.

“Sebelum menentukan lokasi, kami melakukan studi potensi angin di Indonesia. Setelah kami bandingkan hasil dari beberapa daerah, ternyata di Wongsorejo paling potensial kecepatan anginnya,” terang Adi.

Bahkan, kecepatan angin rata-rata sementara dari pemasangan alat kami, yaitu metmast tower setinggi 120 meter di Wongsorejo menunjukkan angka 8,3 meter/detik. “Sangat bagus. Kami melakukan estimasi, apabila satu turbin menghasilkan 4,2 MW, maka dalam setahun PLTB bisa memproduksi listik sebesar 170,3 GWh ” terangnya.

Bupati Banyuwangi, dalam kesempatan itu menyambut baik rencana pembangunan PLTB. ”Tadi kami koordinasikan. Bahwa, selain PLTB, itu nantinya menjadi pusat edukasi tentang energi baru terbarukan bagi generasi muda. Sehingga, kesadaran menggunakan energi baru terbarukan semakin tinggi,” ujar Anas.

Advertisement

Bupati menambahkan, bahwa pembangunan juga menekankan agar PLTB, dikembangkan dengan tidak meninggalkan unsur kearifan lokal. Yang tentunya, menjadi identitas daerah.

“Seperti yang telah dilakukan Banyuwangi selama 10 tahun terakhir, setiap pembangunan harus menyertakan unsur kearifan lokal. Termasuk, dalam arsitekturnya. Ini adalah upaya kami menitipkan peradaban daerah, khususnya budaya lokal, ke dalam perkembangan ekonomi,” papar Bupati Banyuwangi. (kom/bwi/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas