Kota Malang
Polinema Press, Mediator Karya Dosen Polinema Hingga Internasional
Memontum Kota Malang—Selama ini nama Polinema Press, yaitu unit percetakan dan publikasi Politeknik Negeri Malang (Polinema), tak terlalu terdengar gaungnya di luaran. Namun, ternyata produknya terbaik setingkat percetakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Politeknik Negeri di Indonesia. Sebab selama ini, percetakan ini hanya memprioritaskan buku-buku karya dosen Polinema untuk kalangan internal. Tercatat produktivitas buku karya dosen Polinema yang dimulai 2016 ada 25 judul, tahun 2017 ada 130 judul, dan 2018 ada 100 judul.
“Ada beberapa jenis buku. Di tahun 2018 ini, seratus buku tersebut didominasi buku ajar, buku referensi, buku monografi/penelitian, dan buku teks/pendamping buku ajar. Dengan karya buku ini, melahirkan pandangan umum bahwa kualitas dosen penulis tak perlu diragukan lagi. Hal ini tak lepas dorongan civitas akademika, dalam hal ini Direktur Polinema melalui SK Direktur Politeknik Negeri Malang nomor 996 tahun 2016, agar dosen terus produktif dan inovatif demi peningkatan kualitas dunia pendidikan dan lembaga,” jelas Dr. Abd Muqit, MPd, Ketua UPT Polinema Press.
Muqit menambahkan, rata-rata setiap judul buku dicetak sekitar 200 eksemplar dan dijual dengan harga dibawah pasar, serta hanya untuk kalangan sendiri atau internal kampus. Meski cetak terbatas dan harga dibawah standar, penulis justru mendapatkan insentif lebih tinggi dibanding jika karyanya diproduksi percetakan luar. “Aturannya, memang tidak boleh mengambil untung. Selain dananya dari Kemenristekdikti, kan peruntukannya untuk pendidikan internal kampus. Buku-buku yang kami cetak ini lolos standar plagiasi, dengan batas toleransi plagiasi 25 persen,” tambah dosen prodi Teknik Mesin ini.
Sayangnya, banyak pihak yang tertarik dan ingin memiliki buku berkualitas itu sebagai bahan referensi, terpaksa gigit jari. Untuk menyiasati hal itu, Polinema Press mengunggahnya melalui Google Playstore, Google Play Book, dan Google Schollar dengan nama aplikasi “PolinemaPress for Nation”. “Masyarakat umum yang ingin menggunakan sebagai bahan referensi, bisa mendownload PolinemaPress for Nation, di Google Playstore, Google Play Book, dan Google Schollar. Tentunya terobosan ini bisa dinikmati masyarakat domestik dan mancanegara,” ungkap Muqit.
Selain terbaik PTN dan Politeknik Negeri di Indonesia, Polinema Press juga mampu menjadi satu-satunya lembaga yang berafiliasi dengan Scopus. Sebab Polinema Press memiliki jaringan internasional dengan beberapa lembaga di luar negeri. Tak hanya itu, target lainnya buku terbitan Polinema Press juga masuk prosiding, jurnal nasional, dan jurnal lainnya. Karena keistimewaan ini, Polinema Press turut serta mensukseskan stand Polinema dalam Politeknik Expo 2018 di Polinema, awal Desember lalu. Rencananya, dalam waktu dekat Polinema juga akan mendirikan Book Store di gedung Graha Polinema.
“Dari 100 buku di tahun 2018, khusus terindeks Scopus, ada 4 buku masuk terindeks scopus Q1 dan 10 buku terindeks scopus Q3. Untuk Scopus Q1 atau kualitas tertinggi, yakni tentang kompor menggunakan batubara, lampu listrik menggunakan tenaga alternatif batubara, sistem ekonomi ala Jawa, dan kompor menggunakan tenaga surya,” papar dosen pertama yang mendapat lisensi Scopus ini.
Asesor bidang penerbitan karya ilmiah, dan
Elsevier’s Scopus dari Belanda dan Amerika ini menambahkan, perbedaan antara Q1 dan Q2 terletak pada kesulitan topik yang diteliti, serta pembaharuan atau up-to-date dari topik yang dibahas. “Rata-rata yang bisa masuk itu ada hal yang unik dan memasukkan local wisdom,” terang Muqit, sembari menambahkan Polinema Press masuk anggota APPTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia) no. 207/KTA/2016, dan anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) no. 177/JTI/2017. (rhd/yan)