Hukum & Kriminal
Predator Pegang Kemaluan Pemotor Perempuan Resahkan Warga Palengaan Pamekasan
Memontum Pamekasan – Ulah predator seksual jalanan dengan modus memegang kelamin perempuan yang tengah berada di atas motor, mulai meresahkan warga Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura. Salah satu korbannya, berinisial PH (21), perempuan asal Kecamatan Palengaan.
Dirinya menjadi korban predator seksual jalanan, saat mengendarai motor di Jalan Raya Pasar Palengaan. Secara tiba-tiba, kala itu motornya dipepet oleh pelaku dari arah belakang. Saat jaraknya cukup dekat, pelaku menjulurkan tangannya menyentuh paha dan terlarang.
“Saat kejadian, saya baru pulang dari Kota Pamekasan, Rabu (05/04/2023) sekitar jam 18.40. Saat di Jalan Raya Pasar Palengaan, motor saya dipepet pengendara laki-laki dan pelaku memegang paha dan kemaluan,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (08/04/2023) tadi.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Kontan, ujar korban, dirinya pun kaget dan mencoba untuk mengejar predator seksual tersebut. Hanya saja, usahanya itu tidak berhasil.
Bahkan, tambah korban, berselang sehari, informasi yang sama juga dialami istri temannya. Sementara kejadian, juga di lokasi yang hampir sama. “Keesokan harinya, saya juga mendapatkan informasi bahwa istri teman juga dipepet orang yang kemungkinan sama. Karena, aksi yang dilakukan juga sama,” tambahnya.
PH berharap, ada tindakan yang tegas dari Kapolsek atau pihak hukum. Pasalnya, kejadian itu membuatnya was-was dan trauma ketika mengendarai sepeda motor. “Saya cemas dan menjadi trauma. Apalagi, di sini dikenal dengan istilah kecamatan santri,” ujarnya. Sementara itu, sampai berita ini ditulis, Kapolsek Palengaan, AKP Junaidi, belum bisa dikonfirmasi mengenai beberapa aksi meresahkan itu. (azm/gie)