Trenggalek

Prosesi Hari Jadi Trenggalek ke 824 akan Lebih Sakral

Diterbitkan

-

Gunungan tumpeng sebagai tanda kemakmuran yang akan dikirap menuju Pendopo Agung dan selanjutnya direbutkan masyarakat

Memontum Trenggalek—Prosesi Hari Jadi Kabupaten Trenggalek yang ke 824 akan diselenggarakan secara lebih sakral dari tahun sebelumnya. Seperti yang diketahui, tahun 2018 ini, Kabupaten Trenggalek genap berusia 824 tahun. Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten yang sering disebut Kota Keripik Tempe ini, Pemerintah Daerah menggelar prosesi hari jadi dengan nuansa Pancasila.

Mengambil tema Mari Kita Mewujudkan Tekad Menjadikan yang Terdepan Di Pesisir Selatan Jawa, kegiatan ini melibatkan segenap unsur pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama masyarakat. Dengan demikian, prosesi hari jadi ini diharapkan akan lebih sakral.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat di tahun 2017 lalu kesakralan prosesi hari jadi belum terasa, tahun ini Pemkab Trenggalek akan sedikit memberikan rasa sakral yang kental.

“Dengan tidak mengurangi rasa keprihatinan atas musibah kebakaran pasar Pon beberapa hari lalu, prosesi hari jadi diharapkan bisa menandai berdirinya Trenggalek, sekaligus sebagai estafet kepemimpinan dari Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, kepada Wakil Bupati Mochammad Nur Arifin, ” ungkap Ketua Panitia Harjad Kabupaten Trenggalek, Triadi Atmono saat dikonfirmasi, Jumat (31/8/2018).

Advertisement

Dikatakan Triadi, setelah resmi mencalonkan diri dalam Pilkada Jatim beberapa waktu lalu, Bupati Emil terpilih sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur yang akan dilantik pada awal 2019 nanti. Sehingga Wakil Bupati Arifin menggantikan posisi sebagai Bupati Trenggalek sampai akhir masa jabatan tahun 2020.

Selain itu, Kabag Protokol dan Rumah Tangga Setda Kabupaten Trenggalek ini juga turut menggambarkan jalannya prosesi Hari Jadi Trenggalek kepada awak media. “Rangkaian kegiatan dimulai dengan jamasan pusaka yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Trenggalek yang berlangsung di Pendopo Manggala Praja Nugraha hari ini. Setelah dijamas atau dimandikan, pusaka berupa tombak ini kemudian disimpan kembali untuk dikirab pada esok hari. Masih pada hari ini, tepatnya tengah malam, dilaksanakan jamasan kereta Purbawasesa Nusantara, yaitu kereta dari Kraton Surakarta yang akan dinaiki Bupati Emil pada saat kirab pusaka besok,” imbuhnya.

Masih terang Triadi, karena pelaksanaan kirab pusaka dan prosesi hari jadi dilaksanakan di hari Jumat, rangkaian kegiatan akan dimulai lebih awal, pukul 06.45 WIB dan berakhir pada 11.00 WIB. Sepanjang perjalanan, masyarakat bisa melihat kirab pusaka yang ditambah dengan atraksi dari carnival dengan nuansa Pancasila. Masyarakat diprioritaskan untuk bisa menyaksikan, namun juga harus tetap menjaga kekhidmatan. (mil/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas