Probolinggo
Proyek Penambahan Ruang Kelas 3 RSUD dr Muhammad Saleh Masih 40 Persen, Seharusnya 80 Persen
Memontum Probolinggo — Berlangsungnya pekerjaan proyek yang berada di RSUD dr Muhammad Saleh Kota Probolinggo ini dinilai lamban oleh dan bisa molor dari yang ditentukan di kontrak Proyek Penambahan Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD dr Muhammad Saleh tersebut.
Dilihat dari fisik pengerjaanya, hingga saat ini, proyek APBD senilai Rp5,2 miliar tersebut masih di angka 40 persen progresnya. Jika dilihat dari tanggal berahirnya kontrak jatuh pada 15 Desember 2017, secara fisik, proyek yang berlokasi di belakang kamar mayat itu harusnya sudah 80 persen.
Seperti yang disampaikan ketua komisi 3 DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto, seharusnya hari ini akan melakukan rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah pihak. Tetapi rencana hearing bersama kontraktor, instansi terkait ditunda, karena pada hari yang sama, pihaknya akan menghadiri rapat Banleg (Badan Legslasi).
“Untuk hearing tidak jadi hari ini, Karena jadwalnya bersamaan dengan rapat banleg,”ujarnya. Agus juga menyampaikan, pencapaian pekerjaan sampai 40 persen diketahui, saat komisinya melakukan sidak pada Kamis minggu lalu. Yang seharusnya pekerjaan proyek dari dana APBD tersebut, sudah mencapai 85 persen. Dengan adanya data tersabut, Agus memastikan, pembangunan ruang rawat inap kelas III tersebut, tidak tepat waktu.
“Minggu lalu saya sidak ke lokasi, dan progresnya baru 40 persen. Harusnya di bulan ini sudah 80-85 persen. Makanya kami memastikan tidak selesai tepat waktu.” tambahnya.
Untuk itu, kami akan agendakan hearing untuk mendengar alasan atau penyebabnya, mengapa proyek berlantai tiga itu mengalami keterlambatan. Tetapi, alasan yang diberikan pihak kontraktor, Dinas PU dan pihak RSUD nantinya tidak akan bisa mengubah keputusan.