Kota Batu

Puluhan ABK Ikuti Simulasi Pencoblosan oleh KPU

Diterbitkan

-

Puluhan ABK Ikuti Simulasi Pencoblosan oleh KPU

Memontum Kota Batu — Banyak pemilih pemula dari kalangan pelajar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu gelar sosialisasi pencoblosan. Sosialisasi kali ini diperuntukkan pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Batu. Total sekitar 40 ABK antusias mengikuti arahan dari pihak KPU.

Sosialisasi kali ini dikemas dalam upacara dan praktek bagaimana cara yang benar untuk menggunakan hak suara di Pilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang. Setelah mengikuti upacara, ABK disuruh baris dua menunggu giliran antri mencoblos di bilik suara. Sebelum mencoblos, peserta diajari cara membuka surat suara, kemudian mencoblos, menutup kembali, memasukkan dalam kotak suara dan memberi tanda tinta ditangan.

“Tujuan sosialisasi untuk memberikan pemahaman prosedur pencoblosan yang benar. Tadi orang tua murid juga kami datangkan supaya nanti bila tidak memahami peserta bisa dikawal orang tua dan diberi petunjuk melalui simulasi ini, ” jelas Thomas Maydo, Sekertaris KPU Kota Batu, Senin (26/2/2018) di SLB Negeri, Desa Bumiaji.

Lanjut Thomas, sosialisasi tidak hanya dilaksanakan di SLB, tapi seluruh sekolah SMA yang ada di Kota Batu. KPU, sudah memberitahukan kepada seluruh pihak sekolah. Hari ini, usai dari SLB sosialisasi dilanjut ke SMA PGRI.

Advertisement

“Untuk SMA Negeri juga sudah kita sampaikan, mereka sudah meminta jadwal. Mungkin minggu depan, ” terang Thomas.

Kendala pencoblosan untuk ABK dalam hal sarana prasarana. KPU mengaku secepatnya menyiapkan sarpras seperti kertas khusus (template) dll.

Di tempat yang sama, Siti Muawanah Mariam Kepala Sekolah SLB Negeri Kota Batu mengatakan dengan simulasi langsung mempraktikan cara menggunakan hak suara sangat membantu ABK, mereka akan lebih mudah memahami.

“Jadi dengan sosialisasi dan simulasi kemungkinan kecil mereka salah dalam mempergunakan hak suaranya. Satu suara sangat berarti dan menentukan, ” ucap dia.

Advertisement

Wanita yang memiliki panggilan Ana ini mengakui dalam simulasi ada beberapa kendala. Seperti meja yang terlalu tinggi bagi ABK penyandang tuna daksa membuat mereka kesulitan.

“Meja terlalu tinggi, kotak suara juga. Tadi sudah sampaikan semoga ada tindak lanjut dari KPU, ” harapnya. (lih/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas