Kota Malang

Revitalisasi Pasar Madyopuro, Berikut Suka dan Duka Penjual Daging Sapi

Diterbitkan

-

REVITALISASI: Pasar Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, seusai direvitalisasi. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Kembali diaktifkannya Pasar Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, seusai dilakukan revitalisasi, mendapat perhatian pedagang. Salah satu pedagang Pasar Madyopuro, mengakui bahwa usai direvitalisasi dan ditempatinya kembali pasar, telah membawa berkah. Sebab, sejak berpindah mulai Januari lalu, dagangannya lebih laku dibanding sebelumnya atau saat berada di lahan relokasi pasar.

Hal itu, disampaikan oleh penjual daging sapi, Maskanah (46). Dirinya menceritakan, bahwa saat di lahan relokasi, daging sapi yang dijual hanya laku sekitar tiga ons hingga setengah kilo.

“Pengalaman selama 27 tahun berjualan di sini, ya baru itu saya merasakan daging sapi yang saya jual hanya laku tiga ons sampai setengah kilo. Padahal, saya berjualan mulai pukul 05.00 WIB sampai 22.00 WIB,” kata Maskanah, seraya menambahkan jika itu rekor terendah, Selasa (06/02/2024) tadi.

Karena kondisi perubahan itu, lanjutnya, dirinya pun menjadi kewalahan dalam menghidupi keluarganya. Apalagi, suaminya sedang sakit. Hingga, akhirnya harus mengutang sana sini dan menggadaikan dua sepeda motor miliknya.

Advertisement

baca juga:

“Kalau saya di pasar (lahan, red) relokasi terus, saya bisa-bisa tidak bisa bayar hutang. Sampai rumah saya, itu ditulisi rumah dalam pantauan dan gadai dua sepeda motor, hanya demi bayar utang,” ucapnya.

Ditambahkannya, bahwa menurunkan atau penyebab sepinya pembeli kala itu, yakni karena lokasi lahan relokasi memiliki kondisi jalan yang becek dan membuat pembeli tidak nyaman. Dari situ, akhirnya beberapa pedagang lainnya juga memutuskan untuk pindah, tanpa harus menunggu peresmian.

“Pertama kali, itu saya yang pindah ke pasar revitalisasi ini. Meskipun belum diresmikan, saya pindah saja karena sudah tidak tahan di pasar relokasi itu,” ujarnya.

Advertisement

Sejak pindah ke pasar paska revitalisasi, tambah Maskanah, dirinya pun beransur-ansur untuk penjualan mulai membaik. Bahkan, sekarang sudah mulai mampu menjualkan daging hingga 20 kilo lebih perharinya. Bahkan, jualannya itu dapat habis hanya sampai pukul 12.00 WIB saja.

“Sejak di sini, saya mesti bawa daging banyak dan bisa pulang pukul 12.00 WIB. Dari hasil yang saya jualkan di sini, bisa menyelamatkan keluarga saya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menjelaskan jika pasar revitalisasi tersebut mampu menampung sekitar 50 pedagang. Saat ini telah terdapat sekitar 35 pedagang yang menempati tiap los yang disediakan.

“Untuk yang daru direnovasi kapasitasnya untuk 50 pedagang. Kalau ingin penutup, pakai kerangka besi sehingga tidak tertutup full,” imbuh Eko. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas