Lamongan
Rukun Nelayan Blimbing Launching Sanggar Baca Untuk Nelayan
Agus Mulyono, Ketua Aliansi Nelayan Indonesia Lamongan menyambut gembira gerakan tersebut.
“Sudah saatnya nelayan menjadi nelayan yang pintar, ini juga bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa lewat membaca, nelayan bisa tahu akan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya, entah itu mengenai undang-undang pelayaran, zona tangkap dan bagaimana bias meningkatkan mutu dan hasil kerjanya, saya rasa ini adalah gebrakan yang bagus untuk dikemudian hari dan perlu didukung dengan serius agar lebih baik lagi,” Ungkapnya.
Dalam kesempatan ini. pendiri pustaka bergerak Indonesia Nirwan Ahmad Arzuka yang datang langsung dari Sulawesi Utara menyerahkan sebuah buku tebal 809 halaman yang berjudul “Semesta Manusia” kepada perwakilan Pengurus Rukun Nelayan Blimbing Lamongan yang diwakili Aris Anthoni.
“ Semoga Sanggar Baca Nelayan ini adalah merupakan langkah maju untuk kehidupan nelayan, sehingga generasi kita dikemudian hari bias lebih terbuka wawasannya, kita tidak ingin anak-anak kita hanya lebih mengenal berapa skor pertandingan sepakbola suatu negara saja, tapi banyak lebih tahu mengenai suatu negaara itu, membaca bias menggugah masyarakat untuk menulis, kita menunggu disini paling tidak masyarakat Blimbing bisa menulis mengenai kultur ataupun sejarah wilayahnya dan dapat dibukukan, tentunya ini dapat menambah kekayaan bangsa ini besar ini,” Jelasnya
Dalam kesempatan yang sama, Agus Mulyono Ketua ANNI Lamongan juga andil menyerahkan sebuah buku yang berjudul “ IJON – IJON “ sebuah perahu khas pantura lamongan.
Secara resmi, Sanggar Baca Nelayan Ini di buka atau di launching oleh Hendro Setiabudi Kepala Bidang Tangkap Dinas Perikanan Lamongan dengan dibukanya tirai di rak buka yang disambut tepuk tangan bersama hadirin yang datang. Selanjutnya Sanggar Baca Ini bias dimanfaatkan guna masyarakat umum setiap harinya.
“Masyarakat Nelayan dan siapapun silahkan datang ke Rukun Nelayan Blimbing untuk memanfaatkan sanggar baca ini dan mari kita jaga serta dirawat bersama karena ini adalah milik kita bersama” Tutur Nur Wakhid menambahkan.(bis/zen/yan)