Bangkalan
SALAM Blusukan ke Pasar Kamal, Disambut Hangat Pedagang
Memontum Bangkalan–Agenda blusukan yang dilakukan pasangan SALAM (Sahabat R Abdul Latif – Mohni) ke pasar baru Kamal mendapat sambutan hangat pedagang dan masyarakat, Rabu (7/2/2018). Terbukti dengan banyaknya aspirasi pedagang yang disampaikan kepada bakal calon bupati dan wakil bupati Bangkalan periode 2018-2023 ini.
Salah satu pedagang, Hanifah mengaku senang atas kunjungan pasangan Salam di pasar Kamal. Sebab, calon pemimpin Bangkalan tersebut bisa mengetahui langsung kondisi yang ada di pasar, baik kondisi sarana dan prasarana yang dibutuhkan pedagang.
“Bagus ada calon bupati atau wakil bupati yang memantau langsung. Jadi tahu kalau jalan di pasar becek, kumuh dan perlu perbaikan. Sampah bertebaran di beberapa sudut pasar, sehingga pembeli lebih memilih belanja di tempat lain, seperti pemasok bahan baku,” katanya.
Dia berharap, ke depan pemerintah daerah melakukan revitalisasi pasar dan melakukan penataan terhadap para penjual. Sebab, saat ini kondisi pasar tersebut nampak semrawut, lantaran ada beberapa pedagang yang rebutan berjualan di luar, sehingga pedagang yang memiliki lapak di dalam sepi dari pembeli.
“Sepi pak, karena orang banyak jualan diluar, jadi pembelinya gak masuk ke dalam karena sudah ada diluar, ” terangnya.
Sementara itu, Bakal Calon Wakil Bupati Bangkalan, Drs. Mohni yang berkunjung ke pasar tersebut mengungkapkan, blusukan yang dilakukan pasangan Salam memang untuk mengetahui aspirasi masyarakat. Nantinya, apa yang telah menjadi keluhan masyarakat akan ditampung dan ditindaklanjuti kepada tim penggagas percepatan pembangunan yang dimilikinya.
“Kita akan menampung keluhan para pedagang yang ada di pasar Kamal. Mereka sudah menyampaikan kondisinya. Segera mungkin akan dibicarakan dengan tim kami masalah pasar ini,” ungkapnya.
Menurutnya, pengembangan pasar memang seharusnya menjadi prioritas dalam pembanguan ekonomi di Bangkalan. Alasannya, pasar merupakan nadi perekonimian masyarakat, sehingga pasar harus menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat.
“Kondisi pasar memang harus nyaman. Kalau tidak nyaman, bagaimana kita berbelanja di pasar, malah pembelinya beli ditempat yang lebih enak, makanya harus bersih dan nyaman,” paparnya. (rid/nhs/yan)