Kabupaten Malang
Sampah Kabupaten Malang “Ditabung” Lalu Jadi Rupiah, Kok Bisa?
Memontum-Malang–Sampah yang selama ini dipandang kotor, menjijikan dan berbau.Tetapi jika diolah dengan apik, sampah juga dapat menghasilkan nilai jual yang menjanjikan. Melalui daur ulang sampah menjadi kerajinan yang menarik salah satunya.
Setidaknya dalam tiga tahun terakhir ini, bank sampah yang ada di Kabupaten Malang sudah mulai mengkomersilkan hasil daur ulang sampah dalam bentuk kerajinan.
Kerajinan yang dihasilkan dari setiap korwil bank sampah di Kabupaten Malang berbeda-beda. Antara lain seperti tas, wadah tisu, miniatur sepeda motor dan sebagainya.
“Ini makanya nanti kita undang teman Asobsi (Asosiasi Bank Sampah Indonesia) dari Jakarta. Jadi ini kan tiap tahun kita adakan gelar produk, maksudnya apa sih hasil-hasilnya oleh teman-teman ini. Sebenarnya bagus-bagus hasil produknya, seperti di Ampelgading,” ujar Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, Renung Rubiyatadji.
Tambahnya saat diwawancarai Rabu (14/11/2018) siang, terkait produk hasil daur ulang kerajinan yang masih menjadi kendala yaitu pemasaran.
“Sebenarnya ada trik, tips-tips yang harus secara berjenjang. Jadi, dia tidak hanya kita suruh buat, terus kita diam saja, enggak. Harus ada step-step yang kita lakukan,” terangnya.
Dituturkan, peran serta instansi terkait untuk pemasaran dinilai sangat dibutuhkan. Salah satunya seperti perlunya keterlibatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Menurut Renung, kordinasi, komunikasi antar intansi bisa menjadi sarana untuk pengurangan sampah. “Disperindag, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, terus Dinas Pemberdayaan Perempuan, Cipta Karya, masing-masing kaitannya dengan perumahan, semuanya potensi untuk pengurangan sampah,” pungkasnya. (sur/oso)